Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nyentrik, Presiden El Salvador Swafoto Sebelum Berpidato di Sidang PBB

Nyentrik, Presiden El Salvador Swafoto Sebelum Berpidato di Sidang PBB Kredit Foto: Nayib Bukele via AP
Warta Ekonomi, New York -

Aksi nyentrik dilakukan Presiden El Salvador Nayib Bukele baru-baru ini. Sebelum Sidang Majelis Umum PBB pada Selasa kemarin dimulai, Nayib melakukan swafoto di hadapan para pimpinan PBB. Aksinya itu dilandasi dengan semangat jiwa muda yang menurutnya Sidang Umum PBB sudah perlu pembaruan.

Dengan mengenakan jas hitam dan tanpa dasi, dengan rambut disisir ke belakang sebagai gaya khasnya, pria berusia 38 tahun itu mengucapkan terima kasih kepada para pemimpin lainnya yang hadir. Dia terutama ingin menyapa istri dan bayi perempuannya.

"Jika kau mau tahan bersamaku sebentar saja," ia kemudian menambahkan, mengeluarkan iPhone 11-nya, mengangkatnya ke wajahnya yang tersenyum dan mengambil foto yang kemudian diposting di Twitter untuk 1,1 juta pengikutnya.

Baca Juga: PM Jepang Kritik Tubuh PBB dan Sebut Perlu Adanya Reformasi

Nayib sedikit bergurau dengan berkata bahwa orang-orang akan lebih senang melihat swafotoku dibanding dengan mendengarkan pidato yang akan disampaikannya.

"Percayalah padaku, lebih banyak orang akan melihat selfie itu ketika aku membagikannya daripada mendengarkan pidato ini - kuharap aku mengambil gambar yang bagus," imbuhnya.

Selain sedikit berkelakar, Nayib juga tampak menyampaikan pesan-pesan bernada serius. Salah satu yang dia sampaikan adalah kenyataan bahwa orang lebih senang melihat foto-foto di Instagram ketimbang menyimak pertemuan itu.

"Beberapa gambar di Instagram dapat memiliki dampak lebih besar daripada pidato apa pun yang disampaikan dalam pertemuan ini," katanya, menyindir bahwa KTT tahunan para pemimpin dunia dapat dilakukan melalui konferensi video seperti dikutip dariĀ AFP, Jumat (27/9/2019).

Baca Juga: Rouhani Dukung Pemindahan Kantor Pusat PBB ke...

Pengusaha konservatif dan mantan walikota ibukota San Salvador disumpah menjadi presiden di negara kecil Amerika Tengah berpenduduk 6,6 juta orang pada Juni lalu. Tugasnya adalah membalikkan kemiskinan yang parah dan kekerasan geng yang merajalela, menyebabkan ribuan orang melarikan diri ke Amerika Serikat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: