Raja Kokain Ini Kebal Hukum, AS Sebut Pelaku Adik dari Presiden Honduras
Jaksa Amerika Serikat mengatakan bahwa Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez melindungi adiknya yang juga politisi, Antonio Tony Hernandez yang dituduh melakukan menyelundupkan beberapa ton kokain ke Amerika Serikat selama bertahun-tahun
Pengakuan tersebut disampaikan jaksa A. Jason Richman dalam persidangan di pengadilan federal di Manhattan, Rabu (2/10). Richman menuturkan jika Hernandez bahkan secara pribadi menerima suap untuk saudaranya dari penguasa narkoba Meksiko Joaquin El Chapo Guzman.
Presiden Juan Orlando Hernandez lewat media sosial Twitter menyebut 100% salah, absurd, dan konyol jika ia menerima uang dari pengedar narkoba. Tony Hernandez, ditangkap di Miami pada tahun lalu, serta bersalah terkait konspirasi narkoba dan memiliki senjata ilegal, yang dibalas Hernandez dengan mengaku tidak bersalah.
Baca Juga: Korupsi Dana untuk Anak Miskin Rp10,6 Miliar, Eks Ibu Negara Honduras Terancam Pidana 87 Tahun
Richman memperlihatkan jika Tony Hernandez sebagai pemain kunci dalam "organisasi canggih yang disponsori negara" yang beroperasi dengan bantuan pejabat pemerintah Honduras, militer dan polisi.
"Yang paling penting, terdakwa dilindungi oleh, dan memiliki akses ke, saudaranya, presiden Honduras saat ini," kata Richman mengutip Reuters, Kamis (3/10/2019).
Karena dia kebal dari penuntutan, lanjut Richman, Tony Hernandez menjadi begitu sombong sampai inisialnya dicap pada paket-paket kokain dan membual tentang gudang senjata ilegal.
Pengacara Hernandez, Omar Malone, mengklaim kepada para juri bahwa kasus tersebut didasarkan pada kebohongan oleh para penyelundup narkoba yang ingin membalas dendam pada Hernandez dan saudaranya.
"Ketika dia berbicara tentang dana sejuta [dolar] yang dia terima untuk kampanye, jaksa tidak memberikan bukti, tidak ada dokumen, tidak ada bukti," kata Amilcar Hernandez, saudara lelaki Tony Hernandez lainnya, yang menghadiri persidangan.
"Apa yang kami lihat adalah bahwa penuntutan, dalam suasana hati yang putus asa dan tanpa bukti konklusif, sedang mencoba menyeret karakter politik ke orang yang tidak bersalah yang rendah hati yaitu Juan Antonio Hernandez."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: