Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif'an menyatakan tugas berat Eks Capres Prabowo Subianto bersama gerbong Partai Gerindra merapat ke Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) tidak semua pendukungnya setuju.
Menurutnya, merapatnya Prabowo tentu akan berkonsekuensi terhadap 60 juta lebih pemilihnya saat pilpres April 2019 lalu.
"Paling yang bisa disampaikan Prabowo ke publik adalah itu bagian dari politik goyong royong. Pilpres sudah selesai, saatnya semua bersatu untuk kepentingan bangsa yang lebih besar. Pemilih Prabowo bisa kecewa karena mereka merasa dibohongi," katanya kepada wartawan, Senin (14/10/2019).
Baca Juga: Prabowo Disuruh Jokowi Jadi Juru Damai Mega-Paloh?
Baca Juga: Prabowo Ketemu Jokowi, PA 212 Ngotot Minta Habib Rizieq Pulang!!
Lanjutnya, ia menjelaskan jika Prabowo tidak dapat mengelola dampak kekecewaan dengan baik, maka Gerindra akan ditinggalkan loyalisnya. Bahkan, ia memprediksi jika dampak tersebut tidak ditangani akan menurutnkan suara Gerindra di Pemilu 2024.
"Kalau enggak bisa dikelola dengan baik, tentu bisa berdampak ke Pemilu 2024. Prabowo mesti bangun framing bahwa dia diminta Jokowi, bukan meminta. Kesan yang muncul harus merapatnya Prabowo hanyalah demi kemaslahatan bangsa," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil