Wasekjen Demokrat Andi Arief mengaku khawatir terkait pernyataan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh yang akan menghidupkan kembali Demokrasi Terpimpin seperti yang diterapkan Soekarno di masa lalu.
Bahkan, kader partai Pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini meminta Presiden Jokowi mencegah hal tersebut terjadi.
Diketahuim Prabowo dan Surya Paloh sepakat amendemen UUD 1945 mesti dilakukan secara menyeluruh, tidak sekadar menghidupkan kembali garis-garis besar haluan negara (GBHN).
"Mudah-mudahan Pak Jokowi bisa menyelamatkan jalan demokrasi yang benar menghadapi rencana Demokrasi Terpimpin ala Pak Prabowo, Surya Paloh dan beberapa kekuatan politik lainnya," ujarnya kepada wartawan, Senin (14/10/2019).
Baca Juga: Gerindra Gabung Jokowi, Paloh: Nggak Ada Masalah
Baca Juga: Fix, 99 Persen Gerindra Masuk Istana
Lanjutnya, ia melihat ada indikasi Prabowo dan Paloh akan menerbitkan Ketetapan MPR (TAP MPR) di periode mendatang. Namun, meski demikian, ia berharap Prabowo dan Paloh tak melakukan itu.
"Indikasinya ini TAP MPR untuk kembali ke UUD 1945," imbuhnya.
Sambungnya, "Semoga kekhawatiran saya soal cita-cita Prabowo menghidupkan Demokrasi Terpimpin tidak terjadi. Saya betul-betul khawatir, apalagi beliau sering pragmatis seperti Surya Paloh," tukasnya.
Diketahui, Prabowo menyambangi kediaman Paloh di bilangan Permata Hijau, Jakarta, Minggu (13/10). Mereka menyepakati beberapa hal. Salah satunya ihwal amendemen UUD 1945.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil