Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masuk Musim Pancaroba, Masyarakat Diminta Waspadai Penyakit Ini

Masuk Musim Pancaroba, Masyarakat Diminta Waspadai Penyakit Ini Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Memasuki musim pancaroba, yang salah satunya ditandai dengan fenomena peningkatan suhu udara yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir, Sekretaris Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Ahmad Yurianto mengingatkan potensi munculnya berbagai penyakit. Salah satunya adalah demam berdarah yang disebabkan oleh populasi nyamuk yang meningkat.

"Perubahan cuaca dalam kondisi tertentu menyebabkan populasi nyamuk meningkat dengan cepat. Karenanya penyakit yang dibawa nyamuk akan ikut naik seperti demam berdarah, cikungunya, DBD juga naik. Tapi tidak terlalu signifikan sampai KLB," kata Yuri.

Tak hanya penyakit yang dibawa nyamuk, pola angin juga berpotensi membawa dampak kesehatan, terutama dibagian saluran pernapasan.

Baca Juga: Remaja 17 Tahun di Kolombia Idap Penyakit Sleeping Beauty, Bisa Tidur Sampai 48 Hari

"Tidak hanya panas, angin juga membawa partikel debu. Ini cukup signifikan menaikkan kasus-kasus pernapasan, seperti alergi, ILI bahkan terjadi ISPA. Ini semua berdampak pada kesehatan," kata dia.

Selain itu, yang juga perlu untuk diwaspadai adalah dehidrasi. Karenanya, Yuri meminta masyarakat untuk menjaga suhu tubuh tetap di kisaran 37 derajat. Cara menjaganya dengan minum yang cukup, paling tidak 2 liter sehari, menggunakan pakaian yang menyerap keringat, dan membatasi paparan sinar matahari langsung.

Perlu diketahui, seringkali dehidrasi tidak dikenali. Padahal untuk mengenali tanda-tandanya cukup mudah, bisa dimulai dari kulit. Karena kulit tidak didesain untuk kering sehingga apabila kulit kering itu adalah tanda bahwa tubuh terkena dehidrasi. Selain itu bisa dilihat dari warna air kencing, apabila berwarna kuning keruh maka seseorang kemungkinan mengalami dehidrasi parah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: