Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sepercik Asa AC Milan dari Bangku Cadangan

Sepercik Asa AC Milan dari Bangku Cadangan Pemain AC Milan merayakan gol ke gawang lawan. | Kredit Foto: @acmilan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kondisi mental skuad AC Milan kini perlahan mulai membaik usai berhasil memenangkan pertandingan kandangnya di pekan ke-10 lanjutan Liga Serie A melawan SPAL 2013.

Sebuah kemenangan yang ditunggu-tunggu karena raihan tiga poin terakhir yang bisa diraup oleh Rossoneri adalah saat mereka bertandang ke markas Genoa, di mana tim asuhan Stefano Pioli itu sukses menang tipis 1-2 atas tuan rumah. Selebihnya, dalam dua pertandingan terakhir, AC Milan selalu gagal menang.

Sempat membawa tren positif pasca-kemenangan di Stadion Ferraris, Il Diavolo Roso justru ditahan imbang oleh Lecce di kandangnya sendiri, lewat gol penyeimbang nan menyesakkan yang dicetak oleh Marco Calderoni pada menit 92. Bukannya bangkit, pada pertandingan ke-9 lanjutan Liga Serie A, Senin (28/10), Alessio Romagnolli dkk justru tumbang oleh tuan rumah, AS Roma, dengan skor tipis 1-2.

Baca Juga: Bikin Pemain Tak Bahagia, Pelatih AC Milan Malah Bahagia

Dan kemenangan atas SPAL 2013 setidaknya dapat memutus rangkaian hasil buruk sebelumnya, di mana dalam 10 pertandingan, separuh di antaranya dijalani AC Milan dengan kekalahan, sekali seri dan baru empat kali merasakan kemenangan.

Meski kemenangan kali ini hanya didapat dari tim gurem yang baru saja promosi ke Serie A pada 2017 usai dua kali bangkrut dan 'terlahir kembali' pada 2013 pasca-merger dengan klub Serie D, Giacomense.

Namun, setidaknya ada sepercik asa yang muncul dari skuad yang tercatat sebagai tim paling muda dalam rataan umur di antara tim-tim Serie A ini. Salah satunya adalah sinyal mulai sadarnya Pioli atas potensi-potensi menjanjikan yang selama ini dibiarkannya teronggok di bangku cadangan.

Ya, dalam pertandingan kali ini sang pelatih mulai berani bereksperimen dengan membangkucadangkan beberapa pemain yang selama ini selalu tampil reguler. Meski tetap menggunakan formasi yang sama, yaitu 4-3-3, mantan pelatih Inter Milan itu cukup berani mengambil risiko dengan menyisihkan Suso, Lucas Biglia, dan David Calabria dari susunan starting line up.

Sebagai gantinya, posisi di lini depan diambil alih oleh Samu Castillejo yang dinilai lebih banyak berlari dengan daya jelajah lebih luas dibanding coverage area yang biasa dimainkan oleh Suso. Sedangkan peran Biglia di lini tengah dipercayakan pada Ismail Bennacer yang notabene merupakan pemain terbaik Piala Afrika 2019 lalu.

 

Dibanding Biglia yang telah berumur 30an tahun ke atas, Bennacer lebih rajin membantu serangan meski tetap lugas dan jeli membaca permainan sebagai gelandang bertahan yang menjadi tugas utamanya.

Terakhir, Leo Duarte yang berposisi natural seorang bek tengah dicoba bergeser ke kanan menggantikan David Calabria yang dalam beberapa pertandingan terakhir dinilai cukup kedodoran, terutama saat harus head to head dengan penyerang lawan yang mengandalkan kecepatan.

Baca Juga: Menang Lawan SPAL, AC Milan Masih Saja Ceroboh

Hasilnya, Leo diganjar rating 7,2 oleh whoscored atas penampilannya yang cukup menjanjikan. Sebanyak dua tendangan berhasil dilakukan, 87 persen akurasi operan sukses, dan dribel, duel udara serta tekel masing-masing sukses sekali.

Ciamiknya penampilan Leo ini seolah mengulang catatan kesuksesan serupa Theo Hernandez di posisi bek kiri. Sama-sama pemain yang baru didatangkan pada musim ini dan juga sama-sama berawal dari bangku cadangan, perlahan tapi pasti mantan pemain Real Madrid itu makin sering menjadi pilihan utama menggeser Ricardo Rodriguez yang sebelumnya selalu tampil reguler.

Tak hanya Theo, Bennacer juga cukup sukses menjawab kepercayaan Pioli, dengan catatan rating versi whoscored mencapai 7,0. Penampilannya yang lugas di lini tengah dan tidak canggung untuk ikut naik membantu serangan membuatnya dipercaya tampil 90 menit penuh oleh sang pelatih.

Kini, posisi AC Milan di klasemen sementara memang masih belum begitu baik dengan tertahan di posisi 10. Namun, publik khususnya para Milanisti mulai berani menaruh harap lantaran potensi-potensi yang cukup berkilau dan berserak di bangku cadangan Milan. Karena, bukankah mereka dibeli mahal-mahal tidak sekadar untuk menghangat bangku cadangan kan, Pioli?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: