Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyesalkan adanya proses tender yang lama dalam sistem e-tendering proyek di kementerian maupun lembaga lainnya, sehingga proyek itu kerap dikerjakan menjelang akhir tahun dan dikebut dalam waktu singkat. Akhirnya kualitas bangunannya jelek.
Kepala Negara mengatakan bahwa lamanya proses tender itu mengakibatkan masa pengerjaan proyek lebih singkat sehingga kualitas pembangunan menjadi tidak maksimal. Hasilnya, ada bangunan yang ambruk.
Peristiwa teranyar terjadi di Sekolah Dasar (SD) Negeri Gentong, Pasuruan, Jawa Tengah. Atap bangunan sekolah itu ambruk, Selasa (5/11/2019) kemarin, menewaskan dua orang yakni guru dan murid.
Baca Juga: Jokowi Disebut Bawa Indonesia ke Era Neo Orde Baru, Reaksi Istana
"Akhirnya apa? Ya, kualitasnya pasti jelek, jembatan ambruk, November masih tender gi mana? SD ada yang ambruk, gedung (ambruk) karena kerjanya cepet-cepatan dan masuk bulan musim hujan," kata Jokowi saat membuka rapat koordinasi nasional pengadaan barang dan jasa pemerintah 2019 di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Sebelumnya, Ketua Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Roni Dwi Susanto memaparkan bahwa terdapat proyek senilai Rp39 triliun sedang berproses di sistem e-tendering, termasuk pekerjaan kontruksi Rp31,7 triliun hingga November 2019.
Jokowi pun meminta jajarannya untuk bergerak cepat menjalankan proyek-proyek melalui sistem e-tendering pada tahun depan.
"Ini tinggal dua bulan masih urusan kontruksi, masih lelang konstruksi. Ini enggak bisa diterus-teruskan," sambung Jokowi.
Jokowi meminta budaya atau pola pikir habiskan anggaran pada akhir tahun dengan mengebut pengerjaan proyek jelang ganti tahun harus diubah.
Baca Juga: BUMN Konstruksi Raup Kontrak Baru Rp18 T, Salah Satunya Proyek Pertamina
"Mindset harus diubah. Bulan Januari, ayo langsung main di tahun awal, kerja enak, kualitasnya pasti baik, kontraktornya juga tidak dikejar-kejar, kaya dikejar kejar hantu," tambah mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Dia juga mengingatkan agar pengadaan barang dan jasa harus berkontribusi terhadap pengembangan indsutri dalam negeri. Ia pun ingin agar APBN digunakan untuk mendorong industri kecil hingga UMKM.
"Fasilitasi agar barang dalam negeri masuk e-catalog, usaha kecil dan menengah segera masukkan e-catalog," kata Jokowi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: