Rusia menuding ulah oposisi Bolivia yang melakukan kudeta memicu gelombang kekerasan di negara Amerika Selatan itu. Rusia melihat bahwa upaya Pemerintah Bolivia di bawah Evo Morales, untuk mendorong agar dialog tercipta, telah dikalahkan oleh upaya kudeta.
Presiden Bolivia Evo Morales pada Minggu menyatakan mundur dari jabatannya guna meredakan kekerasan yang telah mendera negara itu sejak pemilihan berakhir dengan sengketa. Kudeta ini diduga didesain oleh Amerika Serikat.
Baca Juga: Eks Presiden Evo Morales Masuk DPO Polisi Bolivia
Pada saat yang sama, Morales memicu kekhawatiran --bahwa kekerasan akan bertambah parah-- dengan mengatakan bahwa ia adalah korban "kudeta" dan terancam ditangkap.
Dalam pernyataan, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan khawatir melihat keadaan di Bolivia. Karena itu, Kemlu Rusia mengimbau semua kekuatan politik di negara itu untuk menggunakan akal sehat dan bertindak dengan penuh tanggung jawab.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: