Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Makin Ramai Pesaing Streaming on Demand, Goplay Fokus Kuatkan Konten

Makin Ramai Pesaing Streaming on Demand, Goplay Fokus Kuatkan Konten Goplay | Kredit Foto: Bernadinus Adi Pramudita
Warta Ekonomi, Jakarta -

Platform video streaming on demand milik Gojek, Goplay, mengaku tidak terlalu khawatir dengan persaingan antarpelaku video streaming on demand. VP Marketing Goplay, Sasha Sunu, justru menyebut banyaknya pelaku video streaming on demand memperbanyak variasi konten yang disajikan ke konsumen.

"Kami melihat ini sih baik, bisa dinikmati (konten) banyak orang," ujar Sasha di Feast, Selasa (12/11/2019). Ia menambahkan, dalam menghadapi persaingan dengan pelaku lain, Goplay masih akan memperkuat konten yang akan disajikannya hingga tahun depan.

Baca Juga: Mulai Diproduksi, GoPlay Original Series Kejar Tayang Akhir Tahun

"Kita fokus di konten dan cerita yang disajikan dan ke depan ada banyak variasi cerita," imbuhnya.

Persaingan pasar video streaming on demand memasuki akhir tahun 2019 makin ramai. Selain pemain lama yang sudah berpengalaman seperti Netflix, pemain baru seperti Apple TV+ juga turut meramaikan persaingan sejak 1 November 2019. Disney pun tidak mau kalah dalam persaingan ini. Produknya yang bernama Disney+ juga dijadwalkan akan meluncur perdana pada hari ini.

Dari segi biaya yang dikeluarkan untuk produksi konten, Apple TV+ juga mengeluarkan miliaran dolar untuk produksi konten original mereka. Apple sendiri sudah mengeluarkan biaya hingga US$6 miliar untuk produksi konten original mereka. Sementara, sebagai pemain video streaming on demand yang sudah cukup lama berkecimpung, Netflix setidaknya menggelontorkan US$15 miliar untuk produksi konten originalnya.

Soal biaya produksi, Goplay tidak mau banyak menyebut angka berapa yang mereka keluarkan. Sasha hanya menyebut, tingkat genre punya level produksi yang berbeda-beda.

"Angkanya macam-macam ya, mirip-mirip dengan yang lain (konten) bikin di luar. Angkanya ada range sih gabisa dipatok. Kalo angka kita gabisa mention ya," katanya.

Variasi konten juga masih akan menjadi kendala bagi Goplay untuk bersaing. Terhitung sejak diluncurkan pada September 2019, Goplay masih tertinggal jauh urusan variasi konten jika dibandingkan dengan Netflix, Apple TV+, atau Disney+.

Beberapa konten original Goplay yang sudah dapat diakses di antaranya Filosofi Kopi The Series dan Kata Bocah The Show. Sementara, dua series lain digadang akan segera tayang di penghujung tahun, yakni Tunnel dan Saiyo Sakato.

Harga sendiri cukup kompetitif. Jika Apple TV+ memasang harga langganan Rp69 ribu per bulan, Goplay mematok harga Rp89 ribu perbulan atau dengan bundle Rp99 ribu ditambah dengan voucher ongkos kirim GoFood senilai Rp600 ribu yang terdiri dari 60 voucher.

Mungkin, harga yang berimbang dengan biaya berlangganan Goplay adalah Disney+. Disney sendiri mematok harga berlangganannya per bulan senilai US$6,9 atau Rp99 ribu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: