Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Siapkan US$2,68 Miliar untuk Pengembangan Energi Panas Bumi

Pertamina Siapkan US$2,68 Miliar untuk Pengembangan Energi Panas Bumi Petugas mengontrol sumur LMS 1-1 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Geothermal Jaboi, Sabang, Aceh, Minggu (15/10). PLTP Geothermal Jaboi diperkirakan menghasilkan energi 80 MW yang ditergetkan dapat berfungsi pada 2018 guna memenuhi kebutuhan listrik di ujung barat pulau Sumatera. | Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor minyak dan gas, PT Pertamina (Persero), memaksimalkan penggunaan energi bersih melalui pengembangan panas bumi untuk memenuhi kebutuhan serta keberlangsungan suplai energi nasional. 

Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H Samsu, mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki 40% dari potensi panas bumi di dunia atau setara 29 ribu MW. Namun, saat ini baru sekitar 6% dari potensinya di Indonesia yang telah digarap.

Baca Juga: Dorong Penggunaan Energi Hijau, Pertamina Genjot Pengembangan BBN

Untuk itu, melalui rencana jangka panjang 2021 sampai dengan 2026, Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) akan mengucurkan investasi sebesar US$2,68 miliar untuk pengembangan wilayah kerja yang ada. Selain itu, PGE juga akan menggarap 2 wilayah kerja baru sehingga kapasitas terpasang own operation PLTP akan melesat hampir 2 kali lipat dari 672 MW menjadi 1.112 MW. Dengan demikian, PGE optimis dapat meningkatkan cadangan menjadi 2.175 MW dan produksi listrik menjadi 7.455 GWh.

"Sebagai BUMN, Pertamina memiliki peran strategis untuk keberlangsungan suplai energi nasional. Salah satunya dengan terus berupaya menjamin ketersediaan energi, baik dari sumber minyak dan gas bumi maupun pengembangan sumber energi baru terbarukan," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (12/11/2019).

Menurut Dharmawan, dari total kapasitas terpasang saat ini, pemanfaatan energi panas bumi tersebut berpotensi dapat menerangi 1.344.000 rumah dan menghemat cadangan devisa migas sekitar 31.785 BOEPD serta pengurangan emisi sebesar 3,4 ton CO2 per tahun.

Selain turut mengembangkan infrastruktur, memelihara lingkungan hidup, dan memberdayakan masyarakat di wilayah operasinya, pengembangan panas bumi yang dilakukan oleh PGE juga memberikan kontribusi pada penerimaan anggaran. PGE berkontribusi kepada negara sebesar 34% dari net operating income PGE dan pada penerimaan daerah melalui pemberian bonus produksi yang ditransfer langsung ke kas daerah sebesar 1% dari pendapatan kotor untuk penjualan uap dan 0,5% dari pendapatan kotor untuk penjualan listrik.

"Kami akan terus meningkatkan produksi dan mengupayakan potensi panas bumi yang melimpah di Indonesia untuk mewujudkan ketahanan energi nasional di masa depan," imbuh Dharmawan. 

Dharmawan menjelaskan, sebagai BUMN yang mengembang tugas mengelola energi nasional, Pertamina berharap panas bumi menjadi andalan masa depan energi Indonesia. Menurutnya, panas bumi memiliki banyak keunggulan, yakni tidak menyebabkan pencemaran, tidak menghasilkan emisi karbon, dan tidak menghasilkan gas cairan atau material beracun lain.

"Uap air bertekanan tinggi yang dihasilkan dari eksploitasi panas bumi menjadi sumber energi untuk menggerakkan turbin penghasil tenaga listrik dan tidak menyebabkan pencemaran," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: