Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Dia 5 Ekonom Paling Berpengaruh di AS

Ini Dia 5 Ekonom Paling Berpengaruh di AS Kredit Foto: Reuters/Joshua Roberts
Warta Ekonomi, Jakarta -

World Finance menobatkan lima ekonom paling berpengaruh dalam mengembangkan teori ekonomi dan kebijakan AS. Kelimanya mengubah arah teori ekonomi di seluruh dunia dan memengaruhi kebjiakan dengan karya-karya mereka. Siapa saja? Berikut kelima ekonom tersebut.

Milton Friedman

Salah satu pemikir ekonomi terpenting abad ke-20. Dia dianggap sebagai tokoh ekonomi laissez-faire (pasar bebas). Pendapatnya, monetarisme pasar bebas adalah penentu utama pertumbuhan ekonomi. Teori-teorinya tentang pasar bebas menentang model ekonomi Keynesian yang mengusulkan bahwa kebijakan fiskal lebih penting daripada kebijakan moneter.

Baca Juga: Soal Pajak Kekayaan, Para Miliarder AS Ngaku Gerah

Friedman percaya, intervensi seperti itu akan menyebabkan defisit, utang negara, dan suku bunga tinggi. Menurutnya, Era Depresi Hebat akibat dari kesalahan manajemen pemerintah bukan karena ketidakstabilan ekonomi swasta. Pasar harus dibiarkan bebas, kebijakan moneter harus digunakan untuk menjaga agar pasokan uang tetap stabil yang memungkinan pertumbuhan ekonomi.

Alan Greenspan

Dalam 19 tahun masa jabatannya sebagai ketua Federal Reserve AS, Greenspan memonitor periode ekonomi paling makmur dalam sejarah Amerika. Dia digembar-gemborkan sebagai maestro ekonomi. Sebagai 'elang inflasi', dia fokus pada penurunan suku bunga dan mengendalikan harga untuk mengurangi risiko penurunan ekonomi.

Warisannya kontroversial. Kebijakan moneter yang diterapkan selama masa jabatannya dianggap telah memainkan peran penting dalam krisis ekonomi 2008. Setelah memangkas suku bunga sepanjang tahun 2000-an, ia mendorong praktik pemberian pinjaman jawab yang berkontribusi pada gelembung perumahan dan akhirnya menciptakan krisis Subprime Mortgage 2007.

Meski enggan bertanggung jawab atas krisis tersebut, ia mengakui peristiwa 2008 memperlihatkan adanya kekurangan dalam ideologi deregulasi. Menurut The Washington Post, angka pengangguran menunjukkan peningkatan tertinggi sejak 1948, selama masa Yellen sebagai ketua Federal Reserve.

Janet Yellen

Sejak awal 2000-an, kaum wanita yang mempelajari ilmu ekonomi di AS menurun. Namun, ada kemajuan ketika Yellen memegang posisi ketua Federal Reserve pada 2014. Posisi tersebut menjadikannya ekonom paling kuat di dunia saat itu. Forbes menyebutnya wanita paling kuat kedua di dunia setelah Angela Merkel. Bloomberg memasukkannya dalam daftar Paling Berpengaruh 2016.

Perhatian utama Yellen adalah pengurangan pengangguran. Ia juga memprioritaskan pengurangan risiko inflasi. Masa jabatannya dianggap sukses. Menurut The Washington Post, angka pengangguran menunjukkan perbaikan terbesar sejak 1948 selama ia menjabat sebagai ketua Fed. Dia juga menjadi ekonom wanita yang pernyataanya paling banyak dikutip di dunia.

Irving Fisher

Fisher berkontribusi besar pada fondasi ekonomi keuangan modern. Dalam Palgrave Dictionary of Economics 1987, James Tobin menyebutnya ekonom matematika pertama Amerika. Menurut Tobin, "Banyak dari teori neoklasik standar saat ini adalah asal-usul Fisher, gaya, semangat, dan substansinya."

Banyak karya Fisher yang mendukung ekonomi modern. Hubungan antara mengubah persediaan uang dan tingkat harga, misalnya, berkontribusi pada pendirian moneterisme. Dia juga menciptakan pemahaman definitif tentang modal dan pendapatan yang bertahan hingga saat ini. Ia mendefinisikan nilai modal sebagai nilai sekarang dari aliran pendapatan (bersih) yang dihasilkan aset.

Fisher merupakan ekonom pertama yang membedakan antara tingkat bunga riil dan nominal. Efek Fisher masih diterapkan pada analisis pasokan moneter dan perdagangan mata uang internasional.

Alice Rivlin

Rivlin menghadapi banyak hambatan dalam perjalanannya menjadi ekonom terkemuka. Pada 1952, permohonan gelar pascasarjana dalam administrasi publik ditolak karena dia wanita usia menikah. Namun, itu tidak menghentikannya untuk mencapai posisi terhormat di dunia ekonomi. Dia adalah direktur pendiri Kantor Anggaran Kongres (CBO) dan direktur wanita pertama Kantor Manajemen dan Anggaran ditunjuk oleh Presiden AS Bill Clinton.

CBO melakukan analisis non-partisan tentang masalah anggaran dan ekonomi. Rivlin memainkan peran sentral dalam mengubah agensi tersebut menjadi lembaga kuat dan dihormati. Dia juga fokus pada kebijakan fiskal dan masalah anggaran federal selama di Brookings Institution.

Rivlin wafat 14 Mei 2019. Dalam memperingati kematiannya, Brookings mengungkapkan: "Keahlian dan keterampilan Rivlin, serta kemampuannya yang unik membangun jembatan di antara partai-partai politik, memainkan peran kunci dalam pembentukan kebijakan ekonomi AS selama lebih dari setengah abad."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lili Lestari
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: