Pelaku Koperasi Apresiasi Komitmen Pemerintah dalam Digitalisasi Koperasi
Komitmen pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop dan UKM) agar koperasi dapat go digital diapresiasi para pengurus koperasi. Di tengah kondisi yang mulai memasuki revolusi industri 4.0, digitalisasi koperasi perlu dilakukan.
Ketua Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sahabat Mitra Sejati, Ceppy Yana Mulyana, usai bertemu Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Rabu (20/11), mendukung program Kemenkop dan UKM dalam upaya mendigitalisasi koperasi. Menurutnya, Teten memastikan bahwa Kemenkop dan UKM tidak hanya akan menjadi regulator, tetapi juga akan menjadi fasilitator sehingga akan terjun langsung ke lapangan untuk membantu koperasi yang ingin go digital.
Baca Juga: Modernisasi Koperasi, Begini Saran ICCI untuk Kemenkop-UKM
"Nah, dengan diawali hal baik dan pertemuan seperti ini, mudah-mudahan ada kelanjutan agar kita bisa mencapai goals yang kita harapkan," ujar Ceppy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (21/11/2019).
KSP Sahabat Mitra Sejati sendiri mengaku sudah merasakan manfaat dari uji coba digitalisasi yang sudah dilakukannya. Saat ini, dengan anggota sekitar 6.000 anggota mulai dimudahkan dengan inovasi layanan digital tersebut. Proses transaksi simpan pinjam di KSP ini makin mudah dan cepat. Dijelaskan Ceppy bahwa perbaikan layanan ini tidak lepas dari dukungan Kemenkop dan UKM.
"Saat ini kita punya produk simpanan yang kita sebut dengan produk Sobatku atau simpan online sahabatku. Itu menjadi produk digital yang kita harapkan bisa bermanfaat bagi anggota kami yang jumlahnya ribuan," pungkas Ceppy.
Sementara itu, di tempat yang sama CEO Koperasi Digital (Kodi), Inra Sumahamijaya, menambahkan bahwa dengan melihat manfaat dari digitalisasi seperti yang dimiliki KSP Sahabat Mitra Sejati tersebut, pelaku koperasi yang masih berpikir tradisional seharusnya mulai berubah. Pasalnya, dengan perkembangan teknologi yang pesat sudah semestinya koperasi juga adaptif dan dinamis dalam merespons berbagai perkembangan terbaru di tengah masyarakat. Jika hal itu dinafikkan dengan sendirinya koperasi akan kehilangan anggotanya.
Untuk memudahkan digitalisasi sebuah koperasi, Kodi menawarkan sebuah solusi melalui platform kodi.id. Dengan menggunakan platform Kodi yang dibangunnya ini, kata Inra, akan mendorong koperasi baik simpan pinjam atau koperasi serba usaha lainnya bisa lebih berdaya saing. Di dalam platform tersebut sudah disiapkan template-template tertentu yang bisa memudahkan koperasi mendigitalisasi semua produk dan layanannya.
"Jadi, kita ini semacam fasilitator untuk mendigitalisasikan koperasi dengan teknologi agar koperasi bisa lebih transparan, bisa terjangkau tanpa harus mengembangkan sendiri. Di sana (kodi.id) sudah ada template-nya," tutur Inra.
Saat ini setidaknya sudah ada 30 koperasi di Indonesia yang telah memanfaatkan layanan kodi.id. Inra berharap dengan dukungan dari Kemenkop dan UKM akan makin banyak koperasi di Indonesia yang tersadarkan untuk segera mendigitalisasikan koperasinya terlepas menggunakan platform kodi.id atau tidak.
"Untuk kita, ingin endorsement dari Pak Menteri (Teten Masduki) dan juga dukungan seperti yang kita butuhkan berupa izin dari beliau agar Kodi ini bisa scale up. Kita akan membangun program workshop di beberapa kota di Indonesia. Hal itu tentunya harus izin dari beliau juga," pungkas Inra.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: