Anggota DPR Komisi II dari Fraksi Demokrat, Hinca Panjaitan, mengatakan meminum tuak (minuman khas Sumatera Utara) dapat menjadi terapi untuk menghindari penggunaan narkoba. Sebab, menurut dia, terapi minum tuak ini merupakan bentuk dari kearifan lokal.
“Yang asli ya, supaya jangan ada yang salah sangka. Kalau oplosan saya minta polisi menangkapnya. Jadi tuak baik untuk terapi narkoba, minum seperlunya, ambil manfaatnya, di situ poinnya,” katanya, di Polda Sumut, Selasa (26/11/2019).
Lanjutnya, ia menjelaskan, bahwa di Sumatera Utara banyak terdapat lapo atau warung tuak. Terkait itu, ia berharap bisa membantu negara untuk membuat terapi bagi korban narkoba.
Baca Juga: Kata Ferdinand Demokrat: Mestinya Ahok Jadi Dirut BPJS
Baca Juga: Cetus Hinca: Tanpa TGB, Demokrat Akan Tetap Besar di NTB
“Jika (minumnya) lebih bagaimana, kalau minum obat sekaligus banyak tentunya tidak baik. Saya yakin ini bisa jadi alternatif yang perlu kita kembangkan bersama,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengklaim telah melakukan riset dengan mewawancarai 18 orang korban narkoba untuk mendapatkan kesaksian mereka.
Menurut dia, mereka terkena narkoba bisa membuat menjadi galau, mata terbuka, pikiran entah kemana-mana, tidak bisa tidur akhirnya melakukan kejahatan.
“Jika anda minum tuak seperlunya, mata tertutup, tidur nyenyak, jam 5 pagi bangun kerja baik lagi. Kalau narkoba ambil sedikit dan masuk penjara serta rusak badanmu,” ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: