Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, Sunarso, menyebutkan bahwa plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) meningkat menjadi Rp120,2 triliun pada 2020. Angka tersebut lebih besar daripada plafon KUR BRI 2019 yang sebesar Rp87 triliun.
"Tahun 2020 kita dapat amanah untuk menyalurkan KUR Rp120 triliun," kata Sunarso dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (27/11/2019).
Baca Juga: Hingga Oktober, BRI Telah Kucurkan KUR Rp83,3 Triliun
Menurutnya, KUR BRI tahun depan akan disalurkan kepada 5,4 juta debitur dengan sebaran debitur KUR di masing-masing provinsi. Langkah ini sejalan dengan rasio jumlah rumah tangga di masing-masing provinsi.
"Rencana alokasi plafon KUR 2020 ini rasionya banyak di Pulau Jawa dengan plafon sebesar Rp65 triliun karena total rumah tangga penerimannya memang lebih banyak di Pulau Jawa," tambahnya.
Sunarso menambahkan, plafon KUR sebesar Rp120,2 triliun itu juga akan dilakokasikan pada sektor perdagangan sebesar 40% dan 60% pada sektor produksi dengan sektor pendorong utama adalah sektor industri dan jasa.
Ia mengatakan, selama periode Januari hingga Oktober 2019, BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp83,3 triliun kepada lebih dari 3,9 juta debitur. "Ini setara dengan 94,7% dari target penyaluran KUR BRI yang di-breakdown oleh pemerintah pada 2019 sebesar Rp86,97 triliun," kata Sunarso.
Apabila ditotal, sejak KUR diluncurkan pada Agustus 2015 hingga saat ini, jumlah KUR yang telah disalurkan Bank BRI mencapai Rp318,7 triliun kepada lebih dari 16,47 juta pelaku UMKM. Dia mengungkapkan, KUR Mikro masih mendominasi penyaluran KUR BRI dengan penyalurannya telah mencapai Rp72,8triliun. Sisanya, yakni KUR Kecil mampu disalurkan sebesar Rp10,4 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum