Progres PLTA Jatigede Capai 73,18%, PLN Jamin 2020 Aliri Listrik di Jabar

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah 1 kebut pembangunan konstruksi pembangkit listrik dan jaringan transmisi di Regional Jawa Bagian Tengah (Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta).

Salah satunya, ditunjukkan dengan progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede 2 x 55 MW yang saat ini sudah mencapai 73,18%.

Terletak di Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, PLTA Jatigede berhasil menyelesaikan pekerjaan Top Heading Excavation (penggalian saluran air di headrace tunnel) sepanjang 2.218,73 m berhasil tembus pada oktober 2019. Hal ini merupakan salah satu milestone penting dalam progres pengerjaan PLTA.

Baca Juga: Mantap! Tiga Pembangkit Tenaga Surya Diresmikan PLN di Nusa Tenggara Timur

"PLN UIP JBT I terus berupaya semaksimal mungkin menyelesaikan proyek pembangkit listrik, khususnya pembangunan PLTA sebagai upaya peningkatan bauran energi baru terbarukan," jelas VP Public Relation PLN, Dwi Suryo Abdullah, Kamis (12/12/2019).

Dirinya kembali melanjutkan, PLTA Jatigede 2 x 55 MW akan jadi produk pertama dari PLN UIP JBT I yang ditargetkan selesai pada 2020 dan dapat mendukung upaya pemerintah mencapai rasio elekstrifikasi 100% pada tahun depan.

Headrace Tunnel berfungsi sebagai terowongan penghubung penampungan air dengan penstok, juga terhubung dengan power station. Lewat terowongan ini, air tampungan waduk Jatigede mengalir menuju penstok, dan seterusnya memutar turbin pembangkit listrik. 

Target penyelesaian pekerjaan dalam waktu dekat untuk PLTA Jatigede yakni pelapisan dinding terowongan menggunakan beton.

Baca Juga: Bravo! Proyek PLTA Milik Perusahaan Jusuf Kalla Disuntik Dana Jumbo!

Sejak pembangunannya, hingga 2019, PLTA Jatigede berhasil menyerap tenaga kerja hingga 980 orang, dan jumlah ini akan terus bertambah seiring makin banyaknya pekerjaan dan target selesai. 

"Diharapkan nantinya PLTA Jatigede mampu meningkatkan kapasitas dan keandalan pasokan energi listrik di daerah Jawa Barat dan sekitarnya," pungkas Dwi Suryo Abdullah.