Hampir Separuh Orang Amerika Bilang Trump Harus Digulingkan, Nasib Trump Ada di Tangan. . . .
Dalam jajak pendapat yang dikeluarkan Reuters, hampir separuh orang Amerika mengatakan bahwa Donald Trump harus digulingkan dari jabatannya sebagai presiden AS, menyusul telah diputuskannnya pemakzulan oleh DPR AS pada Rabu (18/12/2019) lalu.
Melansir dari Reuters, dari jajak pendapat tersebut didapat hasil yang meliputi 42% responden meminta Trump dijatuhi sanksi utama dan dilengserkan dari jabatannya, 29% meminta tuduhan pemakzulan dihentikan, 17% meminta Trump diberi teguran resmi dengan kecaman kongres, dan sisanya memilih untuk tidak berpendapat.
Baca Juga: Dimakzulkan DPR AS, Trump Ngamuk dan Joe Biden Bilang. . . .
"Jika Trump dibebaskan dan dia melakukan putaran kemenangan (pemilu AS), itu benar-benar bisa menjadi minus baginya. Itu bisa menjadi alat mobilisasi untuk Partai Demokrat," imbuh ilmuan politik Universitas Michigan, Nicholas Valentino, dikutip dari Reuters, Jakarta, Jumat (20/12/2019).
Sebagai pengingat, Trump merupakan presiden ketiga yang tersandung kasus pemakzulan. Berdasarkan voting yang dilakukan DPR AS, sejumlah 53% suara setuju untuk memakzulkan Trump karena telah menyalahgunakan kekuasannya dalam kasus penyelidikan rival politiknya di pemilu AS 2020, Joe Biden. Sementara itu, 51% suara lainnya setuju bahwa Trump telah menghalangi kongres.
Baca Juga: Dimakzulkan DPR AS, Trump: Partai Demokrat Bunuh Diri
Sehubungan dengan pemakzulan tersebut, kini nasib presiden kontroversial itu tengah berada di ujung tanduk. Pasalnya, nasib dan masa depan Trump saat ini berada dalam genggaman seseorang yang dikenal luas sebagai negosiator cerdas dan sekaligus menjadi pemimpin mayoritas senat, yakni Mitch McConnell.
Reuters mewartakan, McConnell, tokoh Republik terbaik di Kongres, mengatakan tidak ada peluang bagi Trump, pemimpin partainya, untuk lepas dari hukum dengan tuduhan bahwa ia menyalahgunakan jabatannya dan menghalangi penyelidikan kongres ke dalam perilakunya.
Baca Juga: Trump Dimakzulkan, Apa Pengaruhnya Buat Ekonomi Indonesia?
"Dia (McConnell) hanya bergerak jika secara pribadi prihain dengan pemilihannya sendiri atau pemilihan mayoritasnya," tegas Dick Durbin, Demokrat nomor dua senat AS.
Asal tahu saja, McConnell mempunyai peran besar dalam sejarah pemakzulan Bill Clinton tahun 1999 silam. Kala itu, McConnell yang dikenal dengan kepribadiannya yang dingin itu memilih untuk menghukum Presiden Demokrat. Halitu bertentangan dengan rivalnya di senat AS, Schumer, yang meminta untuk membebaskan Bill Clinton.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih