Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rusia-China Ketahuan Latihan Militer Bareng Iran, AS Makin Murka

Rusia-China Ketahuan Latihan Militer Bareng Iran, AS Makin Murka Kredit Foto: Washinton Post
Warta Ekonomi, Washington -

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengecam Rusia dan China karena mengadakan latihan perang gabungan dengan Iran. Washington mendesak Moskow dan Beijing untuk bergabung dalam kampanye sanksi dan mengisolasi Teheran.

"Sekarang bukan saatnya bagi pemerintah untuk melakukan latihan militer dengan rezim ini. Kami pikir sekarang adalah saatnya untuk memberikan sanksi kepada kepemimpinan Iran atas pelanggaran hak asasi manusia yang telah dilakukan terhadap rakyatnya sendiri dan untuk mengisolasi secara diplomatik rezim dengan segala cara," kata departemen itu melalui seorang pejabatnya yang tak disebutkan namanya, seperti dikutip Sputnik, Selasa (31/12/2019).

Pejabat itu menuduh pihak berwenang Teheran membunuh 1.500 rakyat Iran sendiri selama tindakan keras baru-baru ini terhadap gelombang protes, melukai dan memenjarakan ribuan orang lainnya.

Baca Juga: Pasukan Pengawal Iran Tangkap Kapal Penyelundup Minyak, Banyak ABK Asal Malaysia

"Mereka (negara-negara yang latihan perang dengan Iran) mengirim pesan yang sangat jelas kepada orang-orang Iran bahwa mereka berpihak pada penindas dan pembunuh mereka," ujar pejabat tersebut.

Pada hari Jumat pekan lalu, Rusia, China dan Iran meluncurkan latihan perang bersama "Naval Security Belt" di Samudra Hindia utara dan Teluk Oman.

Latihan itu digelar guna melatih personel militer masing-masing untuk memerangi terorisme dan pembajakan kapal serta memberikan keamanan regional. Latihan dijadwalkan berlangsung selama empat hari di mana Angkatan Laut ketiga negara akan berbagi pengetahuan dan pengalaman operasi penyelamatan Angkatan Laut.

Latihan tersebut berlangsung setelah serangkaian insiden menghantam Selat Hormuz awal tahun ini, termasuk serangan misterius terhadap kapal-kapal tanker minyak. Washington menuduh pelaku serangkaian serangan adalah Teheran. Iran secara konsisten membantah tuduhan itu.

Pentagon sebelumnya mengatakan bahwa mereka akan memantau latihan perang gabungan tiga Angkatan Laut tersebut.

Baca Juga: Iran Nyatakan Serangan Udara AS di Irak dan Suriah Aksi Terorisme

Sementara itu, komandan Angkatan Laut Iran, Laksamana Muda Hossein Khanzadi, mendesak negara-negara lain untuk bergabung dengan latihan perang gabungan trilateral Teheran-Moskow-Beijing yang akan diadakan setiap tahun.

"Kami berusaha untuk mencapai keamanan kolektif, dan untuk tujuan itu, kami mengundang negara-negara kawasan untuk bergabung dengan (latihan perang) kami," katanya.

"Tidak ada ancaman yang dihadapi wilayah Teluk Persia kecuali kehadiran pasukan asing seperti AS, yang membahayakan keamanan kawasan ini," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: