Iran Nyatakan Serangan Udara AS di Irak dan Suriah Aksi Terorisme
Teheran menganggap serangan Amerika Serikat (AS) di Suriah dan Irak sebagai tindakan terorisme. Iran kemudian menuntut Washington untuk segera meninggalkan wilayah tersebut.
"Agresi militer AS terhadap Irak dan pasukan Irak adalah bukti langsung terorisme AS, (Teheran) mengutuknya," kata juru bicara kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi, seperti dilansir Sputnik pada Senin (30/12/2019).
Baca Juga: Irak Kutuk Serangan Udara Amerika Serikat
Dia menuntut AS untuk berhenti mencampuri urusan dalam negeri Irak, dan juga mengindikasikan bahwa kehadiran pasukan asing di kawasan itu hanya mengarah pada peningkatan ketegangan. Dalam hal ini, Mousavi menuntut agar AS menghentikan apa yang dia sebut pendudukan di kawasan.
Sebelumnya, Presiden Irak, Barham Salih telah terlebih mengutuk serangan Washington, yang menargetkan Kata'ib Hezbollah, yang merupakan bagian dari Unit Mobilisasi Rakyat (PMU) Irak. Serangan udara tersebut setidaknya menewaskan 25 orang dan melukai puluhan lainnya.
Salih mengutuk serangan itu dan menyebutnya sebagai tindakan yang tidak dapat diterima dan merusak bagi negara. Dia menyebut bahwa serangan itu bertentangan dengan perjanjian keamanan yang ditandatangani antara Baghdad dan Washington.
Sementara itu, juru bicara Panglima Angkatan Bersenjata Irak, Mayor Jenderal Abdul Karim Khalaf mengatakan bahwa Adel Abdul-Mahdi, Perdana Menteri sementara Irak, telah menyuarakan penolakan atas serangan itu dalam sebuah pesan kepada Menteri Pertahanan AS, Mark Esper.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: