Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mas Anies dan Pak Basuki Saling Adu Mulut, PKS: Tahan, Tahan...

Mas Anies dan Pak Basuki Saling Adu Mulut, PKS: Tahan, Tahan... endaraan melintasi banjir di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Selasa (17/12/2019). Data Pusat Data dan Informasi Kebencanaan (Pusdatin) BPBD DKI Jakarta menyebutkan bahwa tingginya intensitas hujan yang mengguyur beberapa wilayah Jakarta pada Selasa (17/12/2019) menyebabkan sebanyak 19 wilayah di Ibu Kota tergenang banjir. ANTARA FOTO//aaa/aww. | Kredit Foto: Antara/Jaya Kusuma
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak menyalahkan pihak manapun terkait banjir yang mengebung beberapa wilayah Jakarta.

Menurut dia, Anies hanya memberikan dan menerima masukan dari pihak lain. “Saya lihat Pak Anies tidak menyalahkan, tapi dia menerima dan ayo kita bersama membangun,” ucapnya kepada wartawan, Kamis (2/1/2020).

Lanjutnya, ia pun meminta kepada semua pihak untuk lebih tenang dalam mengatasi permasalahan banjir di ibu kota. Sambungnya, ia mengatakan banjir jangan sampai energi dihabiskan untuk saling berdebat ketimbang membantu sesama.

Baca Juga: Pak Ada Target Banjir Jakarta Reda? Jawab Anies:Tunggu Air Laut Surut

Baca Juga: Basuki-Anies Begelut, Bapak-Bapak, Dengerin Kata Bu Puan Nih!!

“Kita jangan saling menyalahkan, Indonesia memang hidup terbiasa dalam memiliki bencana mulai dari gunung berapi hingga banjir sejak zaman Belanda sudah ada,” ucapnya lagi.

Selain itu, ia pun meminta kepada semua pihak untuk bersikap ppositif dalam menangani permasalahan banjir, bukan dengan adu argumen atau debat kusir.

“Jangan saling menyalahkan, semua energi positif harus kita digerakkan untuk mengantisipasi banjir,” tukasnya.

Diwartakan sebelumnya, Gubernur Anies Baswedan terlibat silang pendapat dengan Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono, mengenai akar masalah banjir di kawasan Jabodetabek. Khususnya mengenai normalisasi Kali Ciliwung.

Sebelumnya, Menteri Basuki menyinggung Anies yang belum menyelesaikan sisa dari normalisasi Kali Ciliwung yang secara total direncanakan sepanjang 33 km. Saat ini normalisasi baru dikerjakan oleh pihak Kementerian PUPR sepanjang 16 km.

“Di 16 km itu kita lihat insyaallah aman dari luapan, tapi yang belum dinormalisasi tergenang," kata Basuki di lapangan Monas, Jakarta, Rabu (1/1).

Anies tak tinggal diam, ia pun melawan dengan megatakan normalisasi bukan satu-satunya solusi. Melainkan harus ada pengendalian air dari Bogor yang masuk ke Jakarta.

Menurut Anies, selama air biarkan dari selatan masuk ke Jakarta dan tidak ada pengendalian di daerah selatan, maka apapun yang dilakukan DKI Jakarta akan percuma.

Kemudian ia pun mencontohkan, Kali Ciliwung yang sudah dilakukan normalisasi, namun Kampung Melayu tetap banjir pada Maret 2019. Artinya, tambah Anies, butuh pengendalian air sebelum masuk ke Jakarta.

"Kita sudah menyaksikan bulan Maret lalu di Kampung Melayu yang sudah dilakukan normalisasi itu pun mengalami banjir ekstrem. Artinya, kuncinya itu ada pada pengendalian air sebelum masuk pada kawasan pesisir," kata dia.

Lebih lanjut, Anies pun menyinggung mengenai bendungan yang sedang dikerjakan Kementerian PUPR. Kata dia, bendungan Ciawi dan Sukamahi sudah mencapai 90 persen tahap pembebasan tanah dan bangunan fisik hampir 50 persen.

"Kalau dua bendungan selesai, maka volume air yang masuk ke pesisir bisa dikendalikan. Kalau bisa dikendalikan, insyaallah bisa dikendalikan. Tapi, selama kita membiarkan air mengalir begitu saja, selebar apa pun sungainya, maka volume air itu akan luar biasa,” tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: