Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: Inflasi 2019 Terendah 20 Tahun Terakhir

BI: Inflasi 2019 Terendah 20 Tahun Terakhir Kredit Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa inflasi sepanjang 2019 merupakan inflasi terendah selama 20 tahun terakhir. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) 2019 tercatat 2,72% (yoy) sehingga kembali berada dalam sasarannya selama lima tahun terakhir di mana pada 2019 sebesar 3,5%±1%.

"Inflasi 2019 memang sangat rendah bahkan lebih rendah dari perkiraan BI sebagaimana Anda ketahui, bahwa inflasi desember ini 2,72% yoy, terendah selama 20 tahun terakhir," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (3/1/2020).

Baca Juga: BI Klaim Inflasi Sesuai Target Selama Lima Tahun Terakhir

Menurutnya, inflasi rendah pernah terjadi pada tahun 1999 setelah krisis Asia di mana waktu itu terjadi inflasi 1,9%. Setelah itu, inflasi selalu di atas angka tersebut. Terkait inflasi tahun 2019 yang sebesar 2,72%, kata Perry, ini inflasi terendah sepanjang 20 tahun terakhir, bahkan lebih rendah dari perkiraan BI.

"BI perkirakan sebelumnya 0,45%, realisasinya lebih rendah secara keseluruhan hanya 0,17%. Perbedaan utamanya adalah inflasi transportasi lebih rendah 0,06% realisasinya 0,03%. Perkiraan kita...demikian inflasi bahan makanan lebih rendah. Alhamdulillah 2019 dengan harga-harga terkendali," ucapnya.

Sekadar informasi, inflasi IHK Desember 2019 sebesar 0,34% (mtm), tercatat lebih rendah dibandingkan dengan rerata inflasi IHK akhir tahun pada empat tahun terakhir sekitar 0,68% (mtm). Perkembangan ini ditopang inflasi inti yang stabil pada level 0,11% (mtm).

Sementara itu, inflasi volatile food tetap terkendali meskipun sesuai pola musiman akhir tahun naik dari bulan lalu sebesar 0,42% (mtm) menjadi tercatat 0,86% (mtm). Inflasi kelompok administered prices tetap rendah, meskipun sesuai pola musiman akhir tahun juga meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan lalu dari 0,03% (mtm) menjadi 0,63% (mtm).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: