Cuma Tumbuh Dikit, Ini Biang Kerok Kredit Bank Terjun Bebas di 2019
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan penyaluran kredit perbankan sepanjang 2019 tumbuh 6,08 persen. Capaian ini sangat jauh di bawah pertumbuhan kredit di tahun sebelumnya (2018) yang tercatat 11,7 persen.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengungkapkan, melambatnya pertumbuhan kredit seiring dengan lemahnya permintaan komoditas global. Selain itu, hal ini karena banyak korporasi di Indonesia mulai menggunakan sumber pembiayaan dari luar negeri.
"Ini kelihatannya ada hal fundamental karena korporasi kita lebih banyak menggunakan sumber pembiayaan dari luar (offshore). Itu tergambar dari pertumbuhannya yang mencapai 133,6 persen," ujar Wimboh dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2020, di Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Baca Juga: BNI Mau Bagi-bagi Kredit Konsumer Rp6 Triliun ke 1 Juta Pengguna Traveloka
Lebih jauh, katanya, selain adanya pergeseran pembiayaan oleh korporasi dari luar negeri itu, korporasi juga memiliki kecenderungan untuk melakukan investasi di instrumen Surat Berharga Negara atau SBN sebesar 15,8 persen. Sehingga berdampak pada melambatnya pembiayaan dari perbankan.
"Kalau korporasi gunakan sumber pembiayaan luar negeri karena bunganya murah dan nilai tukar rupiah saat ini stabil. Ini positif karena sumber-sumber pembiyaan tidak hanya domestik," ujarnya.
Secara kategori bank, Wimboh menuturkan, pertumbuhan kredit perbankan didominasi oleh bank kategori BUKU IV yang tumbuh 7,8 persen yoy, sedangkan BUKU III tumbuh 2,4 persen yoy. BUKU II tumbuh 8,4 persenĀ yoy, dan BUKU I tumbuh 6,4 persen yoy.
Baca Juga: Inilah Awal Mula Kredit 1,5 M yang Dipermasalahkan PBNU
"Pertumbuhan kredit ini ditopang oleh sektor konstruksi tumbuh 14,6 persen yoy dan rumah tangga tumbuh 14,6 persen yoy. Kredit investasi meningkat 13,2 persen," paparnya.
Sementara itu, rasio non-performing loan gross perbankan tercatat rendah, yaitu sebesar 2,5 persen atau net 1,2 persen. Sedangkan capital adequacy ratio perbankan mencapai 23,3 persen, likuiditas yang cukup dengan LDR 93,6 persen, net interest margin tercatat turun menjadi 4,9 persen, dari 5,1 persen di 2018 dan rata-rata suku bunga kredit turun dari 10,8 persen di akhir 2018 menjadi 10,5 peren di akhir 2019.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: