Peneliti AS Temukan 86 Persen Remaja Kini Kecanduan Game Online, Terbanyak Itu Anak...
Sebuah penelitian di Amerika Serikat dilakukan terhadap 963 orang tua remaja berusia antara 13 dan 18 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 86 persen dari mereka merasa anak-anak mereka terlalu banyak menghabiskan waktu untuk bermain video game.
Penelitian ini dilakukan oleh Rumah Sakit CS Mott Children milik University of Michigan. Menurut hasil survei, dua kali lebih banyak orang tua melaporkan anak laki-laki mereka bermain gim setiap hari, dibandingkan orang tua anak perempuan.
Baca Juga: Komik dan Game Online Jadi Ladang Cuan Bagi Pria Ini, Simak Kisahnya
Selain itu, seperti yang dilansir dari Malay Mail, Rabu (22/1/2020), 54 persen anak laki-laki bermain selama tiga jam atau lebih, dibandingkan dengan hanya 13 persen anak perempuan. Hasil ini akan menunjukkan bermain video gim adalah kegiatan utama yang dilakukan oleh anak laki-laki.
Namun, sebuah studi pada 2016 oleh Pew Research Center menunjukkan di antara 2.000 orang Amerika di atas 18 tahun dalam penelitian ini, para wanita bermain hampir sebanyak pria (48 persen vs 50 persen).
Secara keseluruhan, orang tua dalam penelitian ini melaporkan bermain gim memiliki dampak pada aspek lain dari kehidupan remaja mereka, seperti interaksi dan kegiatan keluarga (46 persen), tidur (44 persen), pekerjaan rumah (34 persen), hubungan dengan rekan bukan dari kalangan pemain gim (33 persen) dan kegiatan ekstrakurikuler (31 persen).
Beberapa permainan sebenarnya boleh saja. Tetapi seharusnya tidak mengganggu hubungan keluarga dan teman.
Strategi yang digunakan oleh orang tua untuk mendorong anak-anak mereka menghabiskan lebih sedikit waktu di depan video gim, termasuk mengusulkan kegiatan lain (75 perse) dan membatasi waktu bermain gim (54 persen). Beberapa orang tua (14 persen) sejauh ini menyembunyikan peralatan bermain gim dari remaja mereka.
Namun demikian, 71 persen orang tua berpikir video gim dapat memiliki efek positif bagi remaha mereka. Posisi ini telah didukung oleh beberapa penelitian, dengan studi yang telah menunjukkan kegiatan tersebut dapat memiliki manfaat untuk konsentrasi atau menciptakan hubungan sosial.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: