PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk atau BRI sepanjang 2019 membukukan laba sebesar Rp34,41 triliun atau tumbuh 6,15% yoy. Perolehan ini mengerek aset BRI yang kini tercatat Rp1.418,95 triliun, tumbuh 9,41% dibanding aset akhir 2018 sebesar Rp1.296,90 triliun.
Perolehan laba ini tak lepas dari penyaluran kredit BRI yang mencapai Rp908,88 triliun atau tumbuh 8,44% year on year (yoy), di atas rata-rata industri perbankan yang tumbuh sebesar 6,08%.
"Salah satu faktor utama pendukung pertumbuhan kredit tersebut, yakni penyaluran kredit mikro yang tumbuh double digit di angka 12,19% di sepanjang 2019. Bahkan porsi kredit mikro pada BRI sebagai perusahaan induk saja telah meningkat dari 34,3% menjadi 35,8%. Hal ini sejalan dengan aspirasi BRI di 2022, di mana komposisi kredit mikro mencapai 40% dari total portofolio pinjaman," ujar Direktur Utama BRI Sunarso di Jakarta, Kamis (23/1/2020).
Baca Juga: BRI Pacu Penerapan PIN untuk Transaksi Kartu Kredit
Selain itu, perseroan juga berhasil mengakselerasi Fee Based Income. Hingga akhir Desember 2019, perolehan FBI BRI tercatat Rp14,29 triliun atau tumbuh 20,1% yoy. Dengan pertumbuhan FBI yang signifikan ini, untuk pertama kalinya Fee Income to Total Income Ratio mencapai double digit sebesar 10%.
"Melalui inovasi dan digitalisasi, perseroan terus menciptakan sumber-sumber pendapatan berbasis nonbunga untuk menjaga tingkat profitabilitas," imbuh Sunarso.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: