Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Horor! Tak Pernah ke Wuhan, Sopir di Jepang Terinfeksi Virus Corona

Horor! Tak Pernah ke Wuhan, Sopir di Jepang Terinfeksi Virus Corona Kredit Foto: Instagram/kuwaitup2date
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Jepang baru saja mengonfirmasi dua kasus baru virus corona. Salah satunya termasuk seorang sopir bus wisata yang belum pernah ke kota Wuhan di China tengah.

Seperti diketahui, wabah virus mematikan ini dimulai di pasar makanan laut dan unggas. Temuan ini membuat jumlah total infeksi yang dikonfirmasi di Jepang menjadi enam kasus. 

Seperti dilansir SCMP, sopir bus berusia 60-an mengendarai dua kelompok turis Tiongkok dari Wuhan awal bulan ini, kata menteri kesehatan Jepang Katsunobu Kato. Pengemudi tinggal di kota Nara.

Baca Juga: Pasien Virus Corona Membludak, Paramedis Kelelahan: Apa Kami Tak Perlu Hidup?

Meski demikian, hingga kini Kementerian Kesehatan Jepang tidak dapat berkomentar lebih jauh tentang kasus baru ini.

Menurut data World Health Organization (WHO), per 27 Januari 2020 secara global sebanyak 2.798 dikonfirmasi. Di China sendiri terdapat 2.741 kasus yang dikonfirmasi dengan estimasi 5.794. Sebanyak 461 dinyatakan dalam kondisi parah dan 80 di antaranya meninggal.

Di luar China, sebanyak 37 dikonfirmasi di 11 negara. Direktur Jenderal WHO dr Tedros Adhanom Ghebreyesus kini tengah berada di Beijing untuk bertemu dengan pemerintah dan pakar kesehatan yang mendukung tanggapan tersebut.

Tujuan misi ini adalah untuk memahami perkembangan terkini dan memperkuat kemitraan dengan China, khususnya untuk tanggapan.

Baca Juga: Dihujat Netizen China, Influencer Promosi Kelelawar Minta Maaf

Perkiraan saat ini dari masa inkubasi virus berkisar 2-10 hari, dan perkiraan ini akan disempurnakan karena lebih banyak data tersedia. Memahami waktu ketika pasien yang terinfeksi dapat menularkan virus ke orang lain sangat penting untuk upaya pengendalian.

Informasi epidemiologis terperinci dari lebih banyak orang yang terinfeksi diperlukan untuk menentukan periode infeksi 2019-nCoV, khususnya apakah penularan dapat terjadi dari individu tanpa gejala atau selama periode inkubasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: