Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Huawei Siap Rujuk dengan Google Jika. . .

Huawei Siap Rujuk dengan Google Jika. . . Logo Huawei di salah satu kantor. | Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Jakarta -

Fred Wangfei dari Huawei mengatakan perusahaan tidak memiliki rencana untuk kembali menggunakan layanan seluler Google: Play Store, Gmail, Google Maps, dan aplikasi buatan Google lainnya. Bahkan, jika Pemerintah AS memutuskan untuk mencabut larangan perdagangan yang memaksa Huawei mencari alternatifnya sendiri.

Namun, meski komentar eksekutif menolak, Huawei mengatakan masih terbuka untuk menggunakan layanan Google setelah dilarang memasukkannya ke perangkat mereka tahun lalu.

Wangfei membuat perpecahan terdengar permanen, tetapi Huawei sudah berjalan kembali dan membiarkan pintu terbuka untuk hubungan yang dipulihkan dengan Google.

Baca Juga: Baca Juga: Kelompok Keamanan Jaringan Uni Eropa Ikut Berkongsi dengan Huawei, Tak Peduli Seruan Amerika

"Pilihan pertama kami adalah ekosistem Android terbuka, termasuk GMS (Google Mobile Services), itulah yang membantu kami menjadi nomor dua di dunia untuk pengiriman smartphone," kata juru bicara Huawei dilansir dari The Verge, Jumat (31/1/2020).

Huawei masih dapat menggunakan sistem operasi inti Android, hanya tidak bisa menambahkan layanan Google. Untuk Mate 30 Pro dan produk mendatang lainnya, Huawei telah membangun versi API penting miliknya sendiri. 

"Saya percaya Google dan Huawei berharap lisensi akan diberikan, tetapi Anda perlu mengonfirmasi hal itu dengan Google," kata juru bicara itu kepada The Verge.

Baca Juga: Apple Bertekuk Lutut, Huawei dan Samsung Rajai Pengiriman Ponsel Global 2019

"Sebagai hasil dari pencatatan, kami sekarang sedang mengembangkan HMS (Huawei Mobile Services) dan mengundang pengembang aplikasi untuk bergabung. Penawaran ini telah menerima banyak minat positif di Eropa. Perlu ditegaskan kembali bahwa kami adalah salah satu kontributor utama sistem operasi open source Android selama lima tahun terakhir," lanjutnya.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: