Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Istana Larang Formula E di Monas, Anies Bantah: Tinggal Eksekusi

Istana Larang Formula E di Monas, Anies Bantah: Tinggal Eksekusi Kredit Foto: Antara/Suwandy
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan angkat biacara mengenai penolakan ajang balap mobil Formula E yang dilarang oleh Sekretariat Negara karena melewati area Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Anies menjawab secara keseluruhan. Dia malah bersyukur jika hal lain masih bisa berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun seperti berlanjutnya revitalisasi Monas. Menurutnya, hal itu sesuai dengan Kepres nomor 25 tahun 1995. Karena memang rancangannya dibuat mengikuti Kepres.

"Jadi, kemarin di dalam komisi pengarah yang dibicarakan panjang adalah mengenai rancangan untuk revitalisasi Monas dan itu kemudian simpulannya seperti saya sampaikan kemarin," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/2/2020).

Baca Juga: Pratikno Desak Setop Revitalisasi Monas, Anies-Anak Buah Lempar Tangan: Itu Wewenang SKPD

Anies melanjutkan, komisi pengarah memberikan apresiasi karena akan terjadi penambahan ruang terbuka hijau di kawasan Monas dan sebagian juga baru menyadari bahwa tempat parkir IRTI. Kemudian lenggang Jakarta itu semua itu akan menjadi tempat yang hijau.

"Jadi, itu yang pertama dan yang dibahas panjang. Yang Formula E malah lebih singkat pembahasannya," katanya.

Menurutnya, bahwa Formula E di dalam pembahasan cukup singkat, bahwa para anggota komisi beberapa berpandangan sebaiknya jangan menggunakan kawasan Monas.

"Tadi malam kita sudah langsung komunikasi dengan pengelola Formula E dan organisasi pembalab motor internasional, yang kemudian sore ini tim mereka sudah dalam perjalanan ke Jakarta untuk menentukan lokasi baru," katanya. 

Nantinya, mereka mendarat kemudiam mereka akan langsung melihat beberapa tempat bersama dengan tim dari Bina Marga, tim dari Jakpro dan eksekutif komitenya.

Lalu, ketika ditanyakan untuk rute Formula E apakah ada plan A atau B dari DKI Jakarta, Anies menjawab.

Baca Juga: Elite Demokrat ke Risma: Nek Iso Cabutlah Laporan Jenengan Iku, Bu

"Begini, itu kan bukan pemprov DKI yang menggambar. Itu begitu banyak faktor variabel. Satu jumlah belokan, tingkat kesulitannya. Bukan seperti mengubah rute TransJakarta. Ini diganti, tidak bisa tanpa ahlinya," katanya.

Anies menambahkan, komisi pengarah menginginkan itu sesuai target waktunya. Jadi, itu simpulan bahwa harus wujudkan dalam bentuk gambar. Gambar itu sudah diserahkan kepada Komisi Pengarah untuk kemudian nanti disepakati sama-sama.

"Jadi, prinsipnya sudah disepakati. Tapi kan harus diwujudkan dalam bentuk gambar. Sudah dikerjakan tadi malam sampai tadi pagi. Tadi sudah dikirimkan ke Setneg. Nanti insyaallah tinggal dieksekusi," ujarnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: