Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Bongkar Siapa yang Buat Dirinya Gugup dan Gagap

Jokowi Bongkar Siapa yang Buat Dirinya Gugup dan Gagap Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seorang presiden atau pemimpin suatu negara tentu dikenal sebagai sosok yang penuh wibawa, hebat, dan memiliki kemampuan di atas manusia-manusia lain. Karena itulah, seseorang tersebut kemudian menjadi presiden, pemimpin dari rakyatnya.

Di Indonesia, kita mengenal ada Bung Karno, Pak Harto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan juga Jokowi. Para presiden tersebut tentunya merupakan tokoh-tokoh hebat di masanya. Apalagi dalam hal pidato atau berkomunikasi dengan rakyatnya, mereka seperti tak punya kekurangan sedikit pun.

Baca Juga: HPN 2020: Jokowi Akan Atur Platform Digital Asing

Meski demikian, ada kalanya mereka juga memiliki sifat-sifat yang umum dimiliki semua orang, misalnya saja gugup. Nah, baru-baru ini, Presiden Jokowi mengaku bahwa dia juga sering gugup.

Mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo itu mengungkap siapa pihak yang sering membuatnya gugup. Dalam unggahan di Twitter resminya, @jokowi, Jokowi mengatakan bahwa wartawanlah yang sering membuatnya gugup. Tak cuma itu, dia juga sering dibikin gagap.

"Tahukah Anda siapa yang kerap membuat saya gugup? Para wartawan. Yang mengejar saya untuk doorstop interview, yang membuat saya kadang-kadang gugup dan gagap, tak siap ditanya sesuatu. Ke mana pun, selalu ikut bersama saya adalah para wartawan," tulis Jokowi, dikutip Warta Ekonomi, Sabtu (8/2/2020).

Pernyataan tersebut dia ungkapkan dalam rangka memperingati hari pers nasional tahun ini. Jokowi lantas mengucapkan selamat kepada insan pers di Tanah Air.

"Selamat Hari Pers Nasional 2020!" tulisnya lagi.

Sebelumnya, dalam kesempatan lain, Jokowi menyatakan dukungan penuh terkait harus adanya regulasi untuk melindungi media nasional yang saat ini terancam oleh platform digital dari luar.

Hal itu disampaikan dalam sambutannya saat menghadiri Puncak Hari Pers Nasional yang diselenggarakan di halaman Setda Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarbaru, Banjarmasin, Sabtu, 8 Februari 2020.

"Tadi malam saya sudah berbincang dengan para pimred (pimpinan redaksi). Saya minta segera disiapkan draf regulasi yang bisa melindungi dan memproteksi dunia pers kita," kata Jokowi disambut tepuk tangan peserta yang hadir.

Jokowi mengakui, memang saat ini belum ada regulasi yang tegas mengatur platform digital beroperasi di Indonesia. Aturan itu dinilai perlu karena sangat menjajah dunia pers saat ini.

"Saya menyerap semua aspirasi. Jangan sampai semuanya diambil oleh platform digital dari luar. Pajak juga tidak bayar, aturan maupun regulasi tidak ada," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: