Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengingatkan lagi fokus kinerjanya untuk memperbaiki perusahaan-perusahaan negara yang selama ini belum maksimal berkontribusi pada pendapatan negara. Dia ingin mula-mula bertekad memperbaiki akhlak para pejabat BUMN karena itu yang utama.
"Seperti yang pernah saya sampaikan, ini masalah utamanya adalah akhlak: kalau akhlaknya tidak bagus, percuma saja. BUMN sebuah aset yang kontribusinya sangat besar kepada negara. Ini harus dijaga profesionalitasnya," kata Erick dalam forum Indonesia Lawyers Club tvOne pada Selasa malam (11/2/2020).
Baca Juga: Konsolidasi Rumah Sakit BUMN Diharapkan Jadi Benteng Pertahanan
Seiring itu, kata Erick, kinerja BUMN harus diarahkan agar lebih berfokus pada bidangnya masing-masing. Dia mengaku sedang menyiapkan semacam dashboard atau alat pemantauan secara kontinu bagi kinerja BUMN. Tujuannya agar visi BUMN tidak salah arah atau bahkan jadi proyek rebutan oknum-oknum tak bertanggung jawab.
Semua BUMN akan dipilah-pilih sesuai kategori bidang konsentrasinya, misalnya, BUMN yang lebih berorientasi murni bisnis seperti Telkomsel, BUMN berorientasi bisnis tapi sekaligus pelayanan publik serupa PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan BUMN yang murni berorientasi pada pelayanan publik.
Masing-masing jenis BUMN, katanya, harus mengoptimalkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerjanya sekaligus pendapatannya. Contoh, PLN mau tak mau harus mulai meninggalkan listrik berbasis bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbarui dan mencoba energi baru dan terbarukan seperti angin serta air.
"PLN akan ketinggalan kalau tidak bermain di energi baru terbarukan," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum