Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lebih dari 20.000 Staf Medis Sudah Dikerahkan, China Sangat Serius Hadapi Corona

Lebih dari 20.000 Staf Medis Sudah Dikerahkan, China Sangat Serius Hadapi Corona Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Beijing -

Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) mengatakan sebanyak 189 tim medis dari 21.569 pekerja medis telah dikirim ke Provinsi Hubei, China tengah, pada Rabu lalu. Mereka dikirim untuk membantu memerangi virus Corona Covid-19.

"Untuk lebih mendukung pekerjaan medis di Hubei, lebih dari 1.000 dokter, 1.681 perawat dan 213 ahli dari 17 daerah tingkat provinsi termasuk Tianjin, Hebei dan Shanxi, dikirim pada hari Rabu ke 16 kota dan prefektur selain dari ibu kota provinsi Wuhan, seperti Enshi dan distrik kehutanan Shennongjia, untuk membantu dengan perjuangan anti-epidemi lokal," tutur seorang pejabat dengan NHC, Guo Yanhong.

Baca Juga: Xi Jinping Siap Kerahkan Lebih dari 2.000 Staf Medis Militer ke Wuhan

"Selain itu 2.600 staf medis militer juga dikirim ke Wuhan pada hari Kamis," sambung Yanhong seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (14/2/2020).

Ia menambahkan bahwa lebih dari 7.000 dokter dan perawat berasal dari departemen perawatan intensif, dengan tujuan untuk secara efektif mengurangi kematian.

Guo juga mencatat tiga tim peneliti yang dipimpin oleh akademisi Zhong Nanshan, Wang Chen dan Li Lanjuan telah bergabung dengan memberikan konsultasi mengenai perawatan pasien dalam kondisi kritis dan meneliti obat-obatan dan terapi baru.

Guo juga mengatakan tiga laboratorium P3 mobile telah diangkut ke Wuhan untuk membantu meningkatkan kemampuan dan efisiensi pengujian asam nukleat.

"Mengobati pasien adalah prioritas utama untuk pencegahan dan pengendalian epidemi saat ini, di Provinsi Hubei dan kota Wuhan khususnya," jelas Guo.

"Kami mengumpulkan kekuatan seluruh negara dan mengirimkan sumber daya medis ke garis depan, bertujuan untuk meningkatkan tingkat penerimaan dan pemulihan, dan mengurangi tingkat infeksi dan kematian," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: