Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hingga Akhir Jabatan Jokowi, Nilai Investasi Listrik Optimis Tembus US$39 Miliar

Hingga Akhir Jabatan Jokowi, Nilai Investasi Listrik Optimis Tembus US$39 Miliar Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Selama 2019 pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat investasi sektor ketenagalistrikan menujukkan grafik yang positif.

Berdasarkan angka yang diperoleh, sektor ini mampu menyedot investasi sebesar US$12 miliar. Nilai tersebut melampaui target yang ditetapkan dan lebih tinggi dari 2018 yang menorehkan angka US$11,29 miliar.

Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian ESDM optimis hingga 2024 investasi sektor ini meningkat hingga US$39 miliar.

Baca Juga: Rp708 Triliun Investasi Mangkrak, Jokowi Syok Berat

"Pertumbuhan investasi sektor listrik makin lama makin baik. Ini membuat kami yakin mematok angka US$39 miliar dalam lima tahun ke depan," jelas Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi. 

Dirinya melanjutkan, perubahan mekanisme pelayanan dari offline ke online menjadi faktor kuat dalam membangun kepercayaan investor listrik. Ditambah lagi, penyederhanaan di sejumlah regulasi kini menjadikan perizinan semakin mudah dilakukan.

"Ini bukti keseriusan kami menjadikan sektor ESDM lebih sederhana memangkas waktu perizinan dan tak terlalu birokratis sesuai arahan Presiden Jokowi," papar Agung.

Baca Juga: Hingga 2024, Investasi EBT Bakal Sentuh US$20 Miliar

Target keseluruhan nilai investasi hingga 2024 diperoleh secara berkala, dimulai dari 2020 (US$12 miliar), 2021 (US$10 miliar), 2022 (US$8 miliar), 2023 (US$7 miliar) dan 2024 (US$3 miliar).

"Tahun 2020 ini memang puncaknya. Ini tak lepas dari penyelesaian program 35 ribu MW yang akan beroperasi penuh pada 2029 nanti," tandas Agung. 

Selain megaproyek tersebut, investasi yang ditargetkan akan didapat dari pembangunan transmisi, gardu induk, dan sejumlah proyek ketenagalistrikan lainnya yang strategis. Namun, angka US$39 miliar ini belum termasuk investasi listrik dari EBT yang diproyeksikan sekitar US$20 miliar pada lima tahun mendatang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: