Virus Corona Tak Kunjung Reda, Olimpiade Tokyo Terancam Batal

Games of the XXXII Olympiad atau lebih dikenal dengan Olimpiade Tokyo masih lima bulan lagi. Namun, panitia sudah memikirkan dampak wabah virus corona pada acara olahraga internasional itu. Bisa jadi event ini batal digelar.

Mantan juara renang Kanada dan anggota Komite Olimpiade Internasional Dick Pound mengatakan, jika Olimpiade terpengaruh wabah virus, keputusannya adalah dibatalkan, bukan ditunda atau dipindahkan ke tempat lain.

Baca Juga: The Minions Sukses Melenggang ke Olimpiade Tokyo 2020

"Anda tidak menunda sesuatu untuk skala Olimpiade. Ada begitu banyak yang sedang berjalan, begitu banyak negara dan musim yang berbeda, seperti musim kompetisi dan musim televisi. Anda tidak bisa hanya mengatakan 'Kita akan adakan event ini bulan Oktober'," kata Pound kepada Associated Press (AP) seperti dikutip Cnet, Selasa (25/2/2020).

Memindahkan venue Olimpiade dari Jepang juga tidak mungkin karena tak mudah mempersiapkan lokasi baru dalam waktu singkat. AP melaporkan, Jepang secara resmi membelanjakan US$12,6 miliar untuk menyelenggarakan Olimpiade. Namun, dewan audit mengatakan negara itu menghabiskan dua kali lipat dari itu.

Hingga Senin, sudah lebih dari 77.000 kasus COVID-19 (nama resmi penyakit akibat virus corona) dan lebih dari 2.600 korban meninggal. Penyakit ini berasal dari Wuhan, China dan telah menyebar hingga ke AS, Eropa, Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Australia. Empat korban meninggal dilaporkan terjadi di Jepang.

Olimpiade Tokyo akan berlangsung mulai 24 Juli hingga 9 Agustus 2020 di Tokyo dan sekitarnya. Jepang terakhir menjadi tuan rumah Olimpiade pada Musim Panas 1964, yang merupakan penyelenggaraan pertama di Asia. Olimpiade Musim Dingin di Jepang diadakan pada 1972 dan 1998.

Wabah virus juga pernah terjadi pada 2016, saat virus Zika mewabah di Brasil dan menyebar ke sejumlah negara. WHO saat itu pun menyatakan kondisi darurat kesehatan global. Namun, Olimpiade di Rio de Janeiro tetap digelar sesuai jadwal meski ada peringatan dari para ilmuwan tentang virus tersebut.