Virus Corona Bikin Militer Iran Disiagakan, Ali Khamenei Bilang Ini Bencana
Iran menyiagakan militer sejak Selasa (3/3/2020) untuk membantu para pejabat kesehatan dalam memerangi virus Corona baru, Covid-19. Langkah itu diambil ketika Covid-19 telah menewaskan 77 orang hingga Rabu (4/3/2020).
Selain telah membunuh puluhan orang, penyakit tersebut telah membuat para pejabat tinggi marah dan bahkan mendorong Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mengenakan sarung tangan sekali pakai ketika mencoba untuk meyakinkan publik.
Baca Juga: Totalitas! Iran Kerahkan Pasukan Khusus dengan Senjata Meriam Air buat Semprotkan Desinfektan
Gara-gara virus Corona baru, para pejabat pemerintah kini duduk berjarak beberapa meter dari satu sama lain pada pertemuan-pertemuan penting sebagai upaya untuk menghentikan penyebaran virus.
Seorang pejabat tinggi darurat dan sedikitnya 23 anggota parlemen dilaporkan positif mengidap virus itu. Bahkan ada pejabat yang meninggal.
Saat ini ada lebih dari 2.540 kasus infeksi Covid-19 di Timur Tengah, dengan jumlah terbanyak di Iran yang mencapai 2.336. Sebagian besar kasus memiliki riwayat perjalanan ke Republik Islam Iran.
Para ahli khawatir persentase kematian Iran untuk infeksi—sekarang sekitar 3,3 persen—jauh lebih tinggi daripada negara lain. Kekhawatiran itu mengindikasikan jumlah kasus infeksi di Iran kemungkinan jauh lebih besar dari angka yang dilaporkan saat ini.
Khamenei yang bersarung tangan berusaha untuk meminimalkan angka kasus infeksi Covid-19 sambil memuji para dokter dan perawat yang memerangi wabah. Dia mendesak bangsa Iran untuk berdoa.
"Bencana ini, menurut kami, bukan bencana besar, ada dan ada bencana lebih besar dari ini," kata Khamenei.
"Tentu saja saya tidak ingin mengecilkan masalah ini, tapi jangan terlalu banyak membesar-besarkannya. Sesuatu telah terjadi, itu akan ada di negara ini untuk sementara waktu, yang semoga singkat, dan kemudian akan hilang," ujarnya, seperti dikutip AP.
Ketika kasus meningkat secara eksponensial setiap hari, sepertinya virus tidak akan segera hilang dai negara para Mullah tersebut.
Iran berdiri sendiri ketika wabah virus itu memengaruhi pemerintahnya. Di seluruh dunia, virus ini telah menginfeksi 92.880 orang dan menyebabkan 3.168 kematian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: