Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lawan Corona, Apa Cuma Anies yang Punya Strategi Seperti Ini?

Lawan Corona, Apa Cuma Anies yang Punya Strategi Seperti Ini? Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku pihaknya memiliki persiapan khusus menangani wabah corona atau Covid-19 di wilayahnya.

Ia mengaku telah menyiapkan langkah lanjutan jika terjadi worst-case atau situasi terburuk dalam menghadapi virus corona. 

"Kita gunakan case terburuk untuk menyiapkan jajaran. Bukan berharap ini kejadian. Kita tidak menginginkan ini terjadi," katanya dalam paparannya di acara Mata Najwa pada Rabu (11/3/2020).

Baca Juga: Dari Banjir Sampai Formula E Batal, Duh Anies Makin Terpuruk

Baca Juga: Hadapi Corona, Anies Ngaku Gak Kuat Lawan Sendirian

Lanjutnya, ia menjelaskan skenario terburuk tersebut telah disusun dalam simulasi berupa peningkatan kasus corona di Jakarta. Sambungnya, ia mengatakan simulasi dilakukan jika penanganan tidak dilakukan secara serius maka dalam dua minggu Jakarta berpotensi mengalami peningkatan 6.000 kasus, dengan diagnosis 840 orang parah dan 300 orang kritis.

Hal tersebut dikatakan lantaran berkaca dari cara penanganan corona yang dilakukan oleh beberapa negara di dunia.

Ia menyebut ada dua negara yang menjadi opsi pemerintah menangani pandemi ini. Yakni, Italia. Menurutnya, Italia menghadapi fase awal mewabahnya virus corona dengan rileks, namun ketika jumlah kasus meningkat drastis dalam kurun waktu singkat, negara tersebut memutuskan untuk melakukan lock-down demi menghindari peningkatan yang lebih parah.

Kemudian, opsi kedua yang dilihat adalah cara penanganan yang dilakukan Singapura, Vietnam, dan Selandia Baru.

Ia memaparkan, Selandia Baru memiliki 8 kasus yang dikonfirmasi positif corona pada fase awal. Dari kemunculan kasus tersebut, Pemerintah Selandia Baru langsung melakukan identifikasi tempat dan orang-orang yang pernah memiliki kontak dengan penderita COVID-19. Hasilnya, Selandia Baru langsung mengisolasi 8000 orang untuk mencegah meluasnya penyebaran virus.

Ia mengatakan pihaknya memilih opsi kedua untuk diimplementasiken ke warga Jakarta. Ia telah melakukan monitoring dan tracing terhadap jejak kontak dan lokasi para pasien COVID-19

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: