Liburan corona adalah istilah yang tengah ramai di media sosial tatkala orang-orang diberikan waktu libur dari sekolah, tempat kuliah dan tempat kerja karena adanya pandemi corona (COVID-19) yang dapat terpapar di mana saja. Seperti viralnya liburan corona di pantai dan puncak.
134 covid19 cases confirmed in Indonesia and we still not worry about this and still making jokes about Corona? That "Liburan Corona" caption ???? pic.twitter.com/uVw3AqFlM6
— Donni (@sugewooo) March 16, 2020
Aktivitas publik seperti sekolah sengaja diliburkan untuk mencegah meluasnya kasus corona, kawasan Puncak malah dipadati kendaraan dari arah Jakarta. #IndosiarBerita
Mau kemana sih? Mau liburan? Ya ampun.. pic.twitter.com/hfcggdGweZ— Indosiar (@Indosiar) March 15, 2020
Namun, taukah kamu bahwa itu semua hanyalah hoax?
Baca Juga: Apa Itu Social Distancing?
Pantai Anyer dan Pantai Carita yang sempat disebut diserbu wisatawan saat wabah corona dibantah oleh Badan Penyelamat Wisata Tirta Banten (Balawista) mengatakan bahwa pantai di pesisir barat Banten ramai wisatawan sebelum ditetapkan status kejadian luar biasa (KLB) corona.
Selain itu, Kasatlantas Polres Bogor AKP Muh Fadli Amri membantah terjadi kemacetan di Puncak karena warga khawatir virus corona sehingga memilih liburan di sana. Dia mengatakan video tersebut adalah hoaks. Fadli juga memastikan tak ada kepadatan arus lalu lintas menuju puncak pada Minggu (15/4).
“Hoaks. Info tentang jalur Puncak diserbu karena banyak wisata akibat corona adalah tidak benar,” kata Fadli lewat keterangannya, Minggu (15/3).
Bahkan Bupati Bogor Ade Yasin memberikan instruksi untuk melakukan 'semi-lockdown' bagi lokasi wisata khususnya di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. Sistem tersebut hanya berlaku bagi turis asing yang baru tiba dari negaranya ataupun bandara.
"Saya minta tidak dikunci ya, jadi hanya pilah-pilah pengunjung kalau orang luar baru datang bandara atau luar negeri dari luar negeri terpaksa harus kita tolak," kata Ade Yasin, di Cibinong, Minggu (15/3/2020).
Ade Yasin mengatakan, opsi 'semi-lockdown' tersebut dipilih untuk mengurangi risiko penyebaran Virus Corona di lokasi wisata, namun tidak mematikan para pedagang kecil maupun pelaku usaha lainnya.
"Karena masyarakat kita banyak di bidang wisata, ada pedagang dan pelaku usaha yang hari ini mereka jualan, hari ini dapat uang, hari ini mereka makan kalau kita tutup keseluruhan kita akan mematikan usaha orang, nanti siapa yang tanggungjawab? Jadi kita berlakukan semilock itu," ungkapnya.
Namun, untuk turis lokal dapat berkunjung seperti biasa dengan tetap mengikuti prosedur kewaspadaan Virus Corona di masing-masing lokasi wisata.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: