Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pupuk Indonesia Bilang: Produksi dan Distribusi Tetap Lancar

Pupuk Indonesia Bilang: Produksi dan Distribusi Tetap Lancar Pekerja menata stok pupuk NPK bersubsidi saat monitoring penyaluran stok pupuk bersubsidi di Gudang Penyangga Petrokimia Gresik, Pakisaji, Malang, Jawa Timur, Kamis (6/12/2018). Pupuk Indonesia mengamankan realokasi pupuk bersubsidi terkait peningkatan kebutuhan pupuk di musim tanam akhir tahun 2018 terutama jenis NPK dan Urea. | Kredit Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen untuk tetap menjaga performa kinerja para produsen pupuk, meliputi produksi, ketersediaan stok hingga kelancaran distribusi pupuk bersubsidi di tengah isu pandemi virus corona atau Covid-19.

Para produsen dimaksud, yakni PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Iskandar Muda Aceh, dan PT Petrokimia Gresik.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat mengatakan bahwa produksi di pabrik-pabrik milik Pupuk Indonesia Grup masih dapat terjaga.

Baca Juga: Erick Thohir Hitung-hitung Kerugian BUMN dari Dampak Corona

"Sepanjang Januari hingga akhir Februari 2020, total produksi Pupuk Indonesia Group telah mencapai 2 juta ton, atau setara 108 persen dari target periode yang sama sebesar 1,89 juta ton," jelas Aas di Jakarta, Selasa (24/3/2020).

Ia menerangkan, guna menjaga performa tersebut, Pupuk Indonesia Group telah menjalankan sejumlah langkah pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan operasional kerja dan pabrik masing-masing perusahaan, seperti pemeriksaan suhu tubuh karyawan dan tamu yang memasuki area pabrik dan kantor, pembatasan kedatangan tamu, mengatur pola kerja yang lebih fleksibel, menyediakan alat pembersih tangan, serta rutin menjaga kebersihan lingkungan kantor dengan cara penyemprotan disinfefktan.

"Langkah preventif tersebut sebagai upaya nyata BUMN melindungi seluruh karyawan dan menjamin kelangsungan operasional perusahaan demi menjaga penugasan dari pemerintah dapat berjalan lancar dan normal," ungkap Aas.

Upaya preventif juga diterapkan di dermaga pelabuhan yang terdapat di area pabrik. Setiap kapal yang berlabuh akan diawasi dengan ketat, mulai dari kelengkapan dokumen bebas karantina hingga pembatasan dan pemeriksaan kesehatan anak buah kapal (ABK) yang akan turun ke dermaga.

Khusus tenaga pemasar telah diinstruksikan untuk meminimalisasi kegiatan pertemuan langsung dengan distributor dan konsumen, namun tetap komunikatif melalui sambungan telepon dan media komunikasi lainnya.

"Semua kebijakan tersebut bersifat dinamis, dan siap menyesuaikan dengan perkembangan terbaru. Kami pun tengah mempersiapkan prosedur-prosedur lebih lanjut dalam rangka memitigasikan potensi risiko yang ada," tutup Aas.

Baca Juga: Gara-gara Corona, Apple Kehilangan Gelar Trillion Dollar Company

Sebagai tambahan informasi, per 19 Maret 2020 Pupuk Indonesia Group menyediakan stok pupuk bersubsidi sebanyak 963.958 ton, yang terdiri dari 497.274 ton urea, 223.963 ton NPK, 85.910 ton SP-36, 103.653 ton ZA, dan 53.159 ton organik. Total stok tersebut lebih dari tiga kali lipat di atas ketentuan sebesar 274.931 ton.

Adapun Pupuk Indonesia mencatatkan realisasi penyaluran pupuk bersubsidi sampai dengan 18 Maret 2020 telah mencapai 2.059.025 ton. Angka tersebut terdiri dari 977.253 ton urea, 631.684 ton NPK, 171.283 ton SP-36, 182.936 ton ZA, dan 95.869 ton organik. Pupuk Indonesia Group memastikan proses distribusi pupuk bersubsidi kepada petani tetap berjalan lancar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: