Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BMKG Ajak Masyarakat Perkuat Mitigasi Perubahan Iklim

BMKG Ajak Masyarakat Perkuat Mitigasi Perubahan Iklim Kepala Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati. | Kredit Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingati Hari Meteorologi Dunia ke-70 yang jatuh pada tanggal 23 Maret 2020. Dalam peringatan tersebut, BMKG mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam melakukan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim dan ketahanan air.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, memandang perlunya partsipasi masyarakat dalam meningkatkan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim dan ketahanan air. Dwikorita mengungkapkan, warga bisa ikut berperan dalam mitigasi dengan melakukan hal-hal yang tampaknya sederhana, tetapi berdampak besar dalam upaya mencegah dampak buruk perubahan iklim.

Baca Juga: BMKG: Tanah Jakarta Sudah Jenuh Tampung Air

"Hal-hal kecil bisa kita lakukan seperti membatasi penggunaan kendaraan bermotor, mulai beralih ke sarana transportasi umum, menghemat penggunaan listrik dan air, mengurangi penggunaan sampah plastik, dan menanam pohon di lingkungan sekitar. Ini tampak sepele, tapi dapat mengurangi emisi gas rumah kaca," kata dia di Jakarta, Senin (23/3/2020).

Dwikorita menambahkan, dalam rentang waktu yang sangat panjang iklim telah berubah. Perubahan itu ditandai setidaknya oleh empat hal. Pertama, adanya perubahan/kenaikan temperatur secara global. Kedua, kenaikan tinggi muka air laut. Ketiga, makin sering terjadinya kondisi cuaca ekstrem dan lainnya. Keempat, terjadi perubahan pola curah hujan. Itulah indikasi-indikasi dari perubahan iklim.

Sebagai contoh, data historis curah hujan di Jakarta selama 120 tahun yang dikumpulkan oleh BMKG teridentifikasi adanya tren intensitas dan frekuensi hujan ekstrem yang makin tinggi, berkorelasi dengan kejadian banjir di Jabodetabek sejak 30 tahun terakhir (1990-an). Intensitasnya melonjak hingga mencapai 377 mm per hari di tahun 2020 ini.

"Salah satu dampak dari perubahan iklim ini adalah cadangan ketersediaan air yang makin berkurang dan atau bahkan bisa menyebabkan kelebihan jumlah debit air pada waktu yang lain," pungkas Dwikorita.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: