Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pak Jokowi Cs Pangkas Habis Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi, Bursa Kena Batunya

Pak Jokowi Cs Pangkas Habis Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi, Bursa Kena Batunya Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terdepak 1.61% atau 72.89 poin ke level 4466 setelah sempat menguat lebih dari sepersen diawal sesi perdagangan. Investor asing melanjutkan aksi jual sebesar Rp69.78 miliar.

 

Pemangkasan yang cukup pesimistis dilakukan pemerintah yang dipimpin oleh Joko Widodo (Jokowi) pada pertumbuhan GDP Indonesia di tahun krisis kesehatan pandemic coronavirus menjadi faktor utama pelemahan. Hal ini disampaikan oleh Head of Research Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (1/4/2020). 

 

Ia mengatakan bahwa Indonesia memangkas proyeksi pertumbuhan GDP menjadi 2.3% dari target sebelumnya 5.3% hal ini diiringi pelemahan data indeks kinerja manufaktur PMI Indonesia yang juga mengalami shock dengan turun ke level kontraksi terendah sebesar 45.3. 

 

“Dampak dari krisis kesehatan mulai terlihat dari penurunan aktifitas pada manufaktur ditengah anjuran sosial distancing dan work form home. Pemerintah memberikan sederet stimulus guna meminimalisir dampak dengan percematan kebijakan pajak PPH Badan yang turun menjadi 22% dan beberapa pengurangan biaya bagi pelaku bisnis,” ucapnya. 

 

Baca Juga: Bak Tersambar Petir di Siang Bolong, Nasib Bursa Berakhir Tragis!

 

Lebih lanjut Lanjar memperkirakan IHSG akan bergerak melanjutkan pelemahannya dengan rentang support resistance 4.340-4.590. “Indikator Stochastic menjenuh pada area dekat overbought meskipun secara momentum tidak terlihat mahal,” pungkasnya. 

 

Sementara, mayoritas bursa saham Asia ditutup melemah signifikan. Indeks Nikkei (-4.50%), TOPIX (-3.70%), HangSeng (-2.19%) dan CSI300 (-0.30%) turun mengiringi pelemahan bursa berjangka AS yang lebih dari tiga persen diawal perdagangan kuartal ke-2 tahun ini. Meningkatnya pertumbuhan kasus pandemic coronavirus di AS menjadi pemicu dan ekuitas global yang sah mencatatkan pelemahan terburuk kuartal pertama sejak tahun krisis 2008. Seakan menjadi kode yang cenderung negatif kepada investor.

 

Bursa Eropa ditutup turun dengan mayoritas lebih dari tiga persen diawal sesi perdagan bulan April. Indeks Eurostoxx (-3.40%), FTSE (-3.85%) dan DAX (-3.21%) turun setelah bursa Asia mayoritas melemah. Investor mengambil angka koronavirus Amerika yang memburuk dan menilai dampak pandemi terhadap laba dan dividen perusahaan. Sektor keuangan memimpin pelemahan di Eropa dan data kinerja Manufaktur PMI memberikan gambaran suram sejumlah negara di Eropa. Italia mengalami penurunan lebih dari 8 poin dari Indeks kinerja manufakturnya. Selanjutnya investor akan terus memantau pekembangan kasus pandemic di AS dan kebijakan-kebijakan lain dari pemberi kebijakan dalam memerangi dampak sistemik.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: