Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ya Allah! Seorang Bayi Jadi Korban Corona Termuda di Dunia, Usianya Baru ... Minggu!

Ya Allah! Seorang Bayi Jadi Korban Corona Termuda di Dunia, Usianya Baru ... Minggu! Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kekhawatiran yang diutarakan Donald Trump perlahan mulai terealisasi. Wabah virus corona menyebar dengan sangat masif di AS hingga tercatat ada 215.417 kasus infeksi dan 5.116 kematian di Negeri Paman Sam itu. 

Dilansir dari South China Morning Post, kasus corona virus di AS menewaskan 884 orang hanya dalam waktu 24 jam. Angka tersebut menjadi yang tertinggi di dunia. Virus corona memang tak pandang bulu dalam memilih korbannya.

Baca Juga: Trump ke Warga AS: Ini Sangat Sangat Menyakitkan, Akan Ada 240.000 Kematian Baru dalam 2 Pekan!

Bahkan, seorang bayi yang baru lahir pun ikut menjadi korban meninggal di AS. Gubernur Connecticut AS, Ned Lamont, mengonfirmasi bahwa bayi berusia enam minggu yang menjadi korban termuda di dunia itu dinyatakan sebagai pasien positif corona.

"Pengujian mengonfirmasi tadi malam bahwa bayi yang baru lahir itu positif Covid-19," jelas Ned Lamont melalui akun Twitternya, dikutip pada Kamis (2/04/2020).

Baca Juga: Duh Gusti... Corona Renggut Nyawa Pasien Termuda Indonesia

Kematian seorang bayi itu lantas mengungkap fakta bahwa virus mematikan ini dapat menimpa siapa pun. Tak hanya orang lanjut usia yang terbilang rentan, bahkan bayi maupun anak muda dengan sistem kekebalan yang tampak kuat juga bisa menjadi korban. Beberapa negara mencatat kematian anak kecil akibat virus corona, seperti Prancis (13 tahun), Belgia (12 tahun), Inggris (13 tahun), dan Indonesia (11 tahun). 

Kepala WHO, Tedros Adhanom, mengungkapkan keprihatiannya melihat perkembangan virus corona yang hampir menginfeksi satu juta manusia di seluruh dunia. Hingga kini statistik mencatat ada 913.000 kasus infeksi dan 46.000 kematian akibat corona di seluruh dunia.

"Sangat prihatin dengan peningkatan yang cepat dan penyebaran infeksi global," tegas Tedros.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: