Belum lagi pihak lain yang ikut terdampak ekonominya akibat pandemi Covid-19 juga turut terlewati.
"Terlihat kebijakan Pertamina memberikan cashback ke ojol hanya untuk menyenangkan presiden saja padahal hanya cari muka tapi salah sasaran," ujarnya.
Ia tidak menampik kalau profesi ojol juga turut membantu mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Tetapi menurutnya, transportasi berbasis online itu bukanlah menjadi tujuan Jokowi dalam membangun moda transportasi nasional.
Dalam pengamatannya, pertumbuhan perusahaan start up yang menaungi profesi ojol itu hanya mendapatkan keuntungan tanpa memberikan dampak kemajuan skill bagi sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
"Tetapi SDM di ojol itu hanya diperas tenaganya dan yang untung gede perusahaan start up unicorn tersebut," ujarnya.
"Karena pengemudi ojek online tak lain hanya sebagian pengusaha transportasi informal sekali pekerja informal yang hanya untuk mencari nafkah karena tidak adanya lapangan kerja yang mencukupi selama ini." tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil