Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kombinasi 3 Obat Antivirus Efektif Redakan Covid-19

Kombinasi 3 Obat Antivirus Efektif Redakan Covid-19 Kredit Foto: Unsplash/The Tonik
Warta Ekonomi, Jakarta -

Para peneliti di Hong Kong menemukan bahwa pasien Covid-19 dengan gejala sedang, dapat sembuh lebih cepat usai mengonsumsi tiga jenis antivirus. Obat tersebut diberikan segera setelah para pasien menunjukkan gejala khas virus corona jenis baru itu.

Dikutip dari laman Aljazeera, uji studi kecil itu mencakup 127 pasien. Studi itu membandingkan pasien yang diberikan kombinasi tiga obat, yakni anti-HIV terapi lopinavir-ritonavir dan obat hepatitis rinavirin dengan kelompok pasien kontrol yang hanya mengonsumsi lopinavir-ritonavir.

Studi yang sudah dipublikasikan di The Lancet Medical Journal pada Jumat lalu itu menunjukkan, rata-rata pasien yang mengonsumsi tiga jenis obat tak lagi terdeteksi memiliki virus dalam waktu lima hari lebih cepat dibanding kelompok kontrol, yang memakan waktu tujuh hingga 12 hari.

Baca Juga: Sengkarut di Tengah Covid-19 Tak Berkesudahan, Pembahasan Penggulingan Jokowi Mencuat

"Uji studi kami menunjukkan bahwa penanganan pada pasien Covid-19 gejala ringan dan sedang dengan tiga kombinasi obat antivirus mampu menekan jumlah virus lebih cepat, meredakan gejala, dan mengurangi angka penularan," ujar profesor di University of Hong Kong, Kwok-Yung Yuen.

Ia melanjutkan, rendahnya risiko penularan dari kombinasi obat ini mungkin karena bersifat mengurangi penyebaran virus, yang mana itu terjadi saat virus dideteksi dan berpotensi menularkan.

Obat antivirus untuk HIV, diakui para pakar lain, sudah teruji cukup lama dan memiliki efek yang baik jika dikombinasikan dengan obat lain.

"Dan ini mungkin juga berefek baik pada kasus Covid-19," ujar profesor pharmacoepidemiologi di London, Stephen Evans.

Meski begitu, Yuen menyarankan agar penelitian ini dilakukan lebih dalam dengan memperbanyak jumlah pasien yang diuji coba. Stephen juga setuju bahwa meski hasilnya positif, perlu ada tambahan studi lebih detail.

"Perlu diberikan konfirmasi lebih lanjut dengan tambahan interferon beta, bukti mendalam, serta penanganan yang menjanjikan untuk uji klinis selanjutnya," tutur Stephen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: