Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dampak Covid-19, Bank Mandiri Turunkan Dana Tunai Hingga Rp19,2 T

Dampak Covid-19, Bank Mandiri Turunkan Dana Tunai Hingga Rp19,2 T Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Bank Mandiri memastikan tahun ini akan menurunkan angka kebutuhan dana tunai dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini Bank Mandiri akan menggelontorkan dana tunai sebesar Rp19,2 triliun saja. Penurunan angka dana tunai ini sebesar 24 % .Hal itu disebabkan, turunnya transaksi penarikan tunai nasabah akibat pandemi Covid-19.

Mengantisipasi hal itu,  Bank Mandiri Region VIII / Jawa 3 (Jatim) telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp.4,4 triliun. Angka ini juga alami penurunan sebesar 35.29% dibandingkan dengan prediksi kebutuhan uang tunai pada Ramadhan dan Libur Lebaran tahun Ialu yakni mampu mencapai Rp.6.8 triliun. 

Menurut Regional CEO Bank Mandiri Jatim, Gede Raka Arimbawa, uang tunai tersebut dialokasikan pada mesin-mesin ATM Mandiri sebesar Rp3,2 triliun dan Rp1,2 triliun ditempatkan dikantor-kantor cabang Bank Mandiri diseluruh wilayah Jatim. 

Baca Juga: Trio Saham Paling Babak Belur: BRI, Mandiri, dan BCA Dikuras Habis Sampai Ratusan Miliar Rupiah!

Baca Juga: Tak Ada Kematian, Seperti Apa Siasat Vietnam buat Hadapi Pandemi Corona?

Gede juga menjamin dan memastikan kesiapan Bank Mandiri dalam melayani kebutuhan transaksi masyarakat Jatim. 

”Sebanyak 2.219 unit ATM dan 24.186 unit EDC kami telah siap menjadi sahabat masyarakat Jawa Timur selama libur lebaran ini," terang Gede di Surabaya, Rabu sore (13/5/2020).

Tidak hanya itu saja sambung Gede, pihaknya juga telah menyiapkan kantor cabang tetap beroperasi pada liburan lebaran nanti sehingga, nasabah bisa tetap dilayani

"Kami akan menyiapkan 15 cabang kami siapkan untuk melayani transaksi terbatas pada Tanggal 22 dan 25 Mei 2020 dengan jam Operasional 09.00 s.d 14.00 WIB. Transaksi ini terbatas hanya transaksi keuangan antar rekening Bank Mandiri, serta beberapa transaksi customer service. Khususnya terkait pembukaan blokir dan penggantian kartu debit, dimana kedua transaksi ini merupakan transaksi customer service yang paling dibutuhkan saat libur lebaran," sambung Gede.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, kebijakan pembatasan aktivitas tersebut bertujuan untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19, pihaknya, telah melakukan penutupan sementara kantor cabang sebesar 48,32 %. Dengan adanya himbauan dari Pemerintah untuk mengurangi aktivitas diluar, berimbas kepada jumlah transaksi dicabang yang semakin menurun.

"Kami menghimbau kepada seluruh nasabah untuk dapat menggunakan layanan Mandiri Online terbaru untuk memenuhi kebutuhan transaksi keuangan termasuk melakukan transaksi pembayaran, transfer, pembayaran pajak, BPJS, telepon, kartu kredit, pembelian pulsa, pembukaan rekening deposito dan transaksi lainnya. Nasabah juga dapat membuka tabungan dimanapun tanpa harus ke kantor cabang maupun bertemu dengan staff perbankan, cukup dengan mengakses join.bankmandiri.co.id," jelasnya.

Sementara untuk trend transaksi Gede memaparkan, diperiode bulan Februari ke Maret, trend transaksi melalui mandiri online, mandiri ,Internet bisnis (MIB) dan ATM mengalami peningkatan. Untuk trend mandiri online meningkat sebesar 8.36%, trend transaksi melalui MIB meningkat sebesar 2.52%, trend transaksi melalui ATM meningkat sebesar 4.10%. Khusus untuk EDC karena banyak merchant yang tutup mengakibatkan menurunnya transaksi melalui EDC sebesar 24.20%.

Untuk layanan sendiri lanjutnya, pihak tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan. Diantaranya penggunaan APD oleh seluruh frontliner, baik itu Customer Service, Teller, Security serta staf perbankan yang lain (berupa masker, hand sanitizer, alat pengukur suhu tubuh/thermogun disetiap cabang, sarung tangan medis, pemasangan petunjuk informasi mengenai Covid-19).

"Kamipun telah telah memberi bantuan peralatan untuk pencegahan dan penanggulangan Covid-19 ini sebasar Rp 3,73 Milyar berupa pemberian sarcovi box sprayer, ambulance,  APD untuk Rumah Sakit Rujukan, sumbangan dan donasi untuk para korban Covid-19. Mudah-mudahan pemberian ini dapat membantu meringankan beban mereka," ungkap Gede.

Disinggung soal target nasabah ? Secara tegas Gede mengakui, bahwa dalam kondisi pandemi Covid-19 pihaknya tetap optimis bisa naik walaupun belum bisa memastikan angka nasabah nantinya.

"Kami tetap optimis walaupun dengan kondisi seperti saat ini. Hal itu dikarenakan, pertumbuhan jumlah nasabah kami setiap tahunnya terus alami kenaikan," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: