Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terbebas dari Covid-19, Beberapa Organ Ini Bisa Rusak Permanen

Terbebas dari Covid-19, Beberapa Organ Ini Bisa Rusak Permanen Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Beberapa pasien positif virus corona atau Covid-19 terdeteksi masih mengalami gejala khas penyakit itu meski telah dinyatakan sembuh. Para pakar menilai hal itu mengindikasikan adanya kerusakan permanen di organ, seperti luka di paru-paru hingga gagal ginjal.

Dikutip dari laman The Health Site, Minggu (17/5/2020), gejala baru terus bertambah dan beragam akibat virus corona jenis baru itu. Bukan hanya gejala, beberapa komplikasi akibat virus jenis SARS-CoV-2 itu semakin banyak.

Penemuan terbaru, para pakar berhasil mendeteksi adanya keluhan mirip gejala Covid-19, meski pasien sudah dinyatakan negatif. Ini menjadi tanda bahwa kerusakan organ permanen akan terjadi usai serangan virus corona mengintai tubuh. Berikut deretan kerusakan yang bisa disebabkan Covid-19.

Baca Juga: Suku Ini Belum Terjamah Covid-19, Apa Rahasianya?

Paru-paru

Beberapa pasien mengeluh sesak napas usai dinyatakan negatif Covid-19. Dari gambaran radiologi, tercatat 70 pasien yang sembuh memiliki kerusakan di paru-parunya. Kerusakan tersebut antara lain jaringan yang mengeras yang membuat pembuluh darah terhambat, kesulitan menyerap oksigen, hingga luka di jaringan terkecil yaitu alveolus.

Otot

Banyak pasien yang mengalami komplikasi cukup berat dan memakai ventilator untuk penanganannya. Hal itu ternyata berkaitan dengan kekuatan massa otot. Ada kemungkinan, para pasien yang mengalami hal ini membutuhkan terapi untuk berjalan.

Ginjal

Para pakar di University of Southern California mengatakan, pasien yang memakai ventilator hampir 30 persennya mengalami gagal ginjal. Di kemudian hari, ginjal yang gagal berfungsi memungkinkan pasien harus berhadapan dengan mesin dialisis atau cuci darah.

Darah

Pembekuan darah menjadi salah satu yang diakibatkan oleh virus corona. Biasanya, itu terjadi di area kaki, yang bisa memicu kerusakan permanen di pembuluh darahnya. Sirkulasi darah yang terhambat itu membuat kaki menjadi tak berfungsi dan berisiko cacat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: