Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Golongan Darah O Disebut Lebih Kebal Terhadap Covid-19

Golongan Darah O Disebut Lebih Kebal Terhadap Covid-19 Kredit Foto: Ferry Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki golongan darah tertentu memiliki perlindungan terhadap virus corona (Covid-19). Pada April 2020, perusahaan pengujian genetik 23andMe mulai menggunakan layanan pengujiannya untuk membantu para ilmuwan untuk lebih memahami genetika dapat berperan pada Covid-19.

Beberapa orang dengan genetika tertentu yang terinfeksi Covid-19 dapat mengembangkan infeksi parah. Sementara, beberapa orang lainnya menunjukkan gejala ringan atau sedang, bahkan ada yang tidak memiliki gejala sama sekali. Pada awal pekan ini perusahaan tersebut merilis hasil awal penelitian yang telah melibatkan lebih dari 750 ribu peserta.

Baca Juga: Ilmuwan Sebut Masker & Jaga Jarak Belum Tentu Aman dari Infeksi Covid-19

"Data awal dari studi genetik Covid-19 yang sedang berlangsung di 23andMe tampaknya memberikan lebih banyak bukti tentang pentingnya golongan darah seseorang yang ditentukan oleh gen ABO dalam perbedaan kerentanan terhadap virus," tulis perusahaan tersebut, sebagaimana dilansir Fox News, Rabu (10/6/2020).

Darah tipe O dapat melindungi tubuh terhadap Covid-19. Bahkan, hasil awal menunjukkan bahwa orang dengan darah tipe O memiliki 9-18 persen lebih kecil terinfeksi Covid-19 dibandingkan dengan jenis darah lainnya.

"Temuan ini bertahan ketika disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, etnis, dan komorbiditas. Tampaknya ada sedikit perbedaan dalam kerentanan di antara golongan darah lainnya. Ada juga beberapa laporan tentang hubungan antara Covid-19, pembekuan darah, dan penyakit kardiovaskular," ujar peneliti utama, Adam Auton.

Ia mengatakan bahwa laporan-laporan tersebut memberikan beberapa petunjuk tentang gen yang mungkin relevan. Bahkan dalam ukuran sampel, mungkin tidak cukup untuk menemukan asosiasi genetik. Komunitas ilmiah mungkin perlu mengumpulkan sumber daya mereka supaya benar-benar dapat menjawab pertanyaan seputar hubungan antara genetika dan Covid-19.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: