Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei Bilang, Respons AS Soal Pandemi Corona Lebih Buruk Dibanding China karena...

Survei Bilang, Respons AS Soal Pandemi Corona Lebih Buruk Dibanding China karena... Kredit Foto: Reuters/Carlos Garcia Rawlins
Warta Ekonomi, Brussels -

Semakin banyak orang di dunia yang berpikir China memiliki respons lebih baik dalam penanganan pandemi Covid-19 dibandingkan Amerika Serikat (AS).

Hasil survei itu berdasarkan survei yang dilakukan Yayasan Aliansi Demokrasi (ADF). Survei itu dilakukan pada lebih 120.000 orang dari 53 negara.

Baca Juga: Gawat, Ini Senjata-senjata yang Bakal China Pakai Kalau Perang Dunia III Pecah

Menurut survei ADF dan firma poling Jerman, Dalia Research itu, 45 persen orang berpikir pemerintahannya terlalu membatasi kebebasan selama pandemi.

“Covid-19 itu juga tes bagi demokrasi,” ungkap Anders Fogh Rasmussen, ketua ADF dan mantan sekretaris jenderal NATO.

“Itu harus berfungsi sebagai peringatan pada para pemimpin demokratis bahwa orang ingin lebih demokrasi dan kebebasan setelah Covid-19,” ujar dia.

Lebih dari 60 persen orang yang disurvei menganggap China memberi respon lebih baik pada pandemi, dan hanya sepertiga orang di dunia menganggap respon AS efektif.

Hanya lebih dari setengah orang yang disurvei di AS yang berpikir pemerintahan mereka merespon dengan baik.

Survei menemukan bahwa banyak warga China berpikir AS memiliki pengaruh negatif pada demokrasi secara global.

Yunani, Taiwan, Irlandia, Korea Selatan, Australia dan Denmark merupakan negara dengan proporsi terbesar orang yang menganggap pemerintahan mereka merespon baik krisis itu.

Warga di Brasil, Prancis, AS, Italia dan Inggris merasa pemerintahan mereka menangani situasi dengan buruk.

Secara terpisah, studi juga menunjukkan mayoritas orang di dunia berpikir kekuatan asing akan mempengaruhi hasil pemilu mereka selanjutnya.

Dua negara khawatir dengan intervensi asing yakni China dan Rusia. Menjelang pemilu presiden AS pada November, sebanyak 55% warga AS berpikir intervensi asing akan terjadi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: