Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengakui peringatan dini cuaca yang dikeluarkan belum maksimal, terutama dalam mencegah adanya korban akibat bencana.
"Kami masih terus berproses. Mohon maaf bila masih tetap jatuh korban. Koordinasi terus dilakukan, tetapi tampaknya hanya di tingkat pusat, di daerah belum berjalan mulus," kata Dwikorita dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR yang dipantau secara daring melalui siaran TVR Parlemen di Jakarta, Senin.
Baca Juga: Mau ke Jakarta Hari Ini? Waspada Karena Ibu Kota Bakal Dilanda . . . Kata BMKG
Dwikorita mengatakan peringatan dini cuaca telah diberikan tiga hari sebelum cuaca ekstrem terjadi agar masyarakat bisa bersiap dan melakukan mitigasi bencana.
Saat memberikan peringatan dini cuaca, BMKG juga senantiasa memperingatkan tentang transisi antarmusim yang menyebabkan kemungkinan angin puting beliung beserta tanda-tandanya.
Meskipun peringatan dini sudah disampaikan ke pelabuhan udara, pelabuhan laut, pelabuhan nelayan, dan polisi perairan dan udara, Dwikorita mengakui masih belum maksimal sehingga masih ada korban ketika terjadi bencana hidrometeorologi.
"Itu menjadi tantangan BMKG. Mungkin tetap perlu sentuhan-sentuhan yang humanis agar peringatan dini bisa dipatuhi," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat