Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melirik Manuver China yang Bikin AS Gerah Bukan Main

Melirik Manuver China yang Bikin AS Gerah Bukan Main Kredit Foto: Reuters/Carlos Garcia Rawlins
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketegangan antara China dan Amerika Serikat (AS) sejak enam bulan terakhir ini telah menguat. Amerika Serikat menuduh Presiden China Xi Jinping melakukan berbagai siasat liciknya untuk menguasai dunia.

Akhir-akhir ini ketegangan dua negara yang memiliki kekuatan militer yang handal itu kembali meruncing di sekitar perairan Laut China Selatan.

Baca Juga: China Berjanji Balas Dendam ke Amerika Serikat!

Dalam kesempatan ini, akan diungkap sejumlah manuver China yang membuat pemerintahan Donald Trump berang terhadap negeri Tirai Bambu itu. 5 manuver Xi Jinping yang membuat AS geram di antaranya adalah: 

1. Munculnya virus COVID-19 

Presiden AS Donald Trump menuduh intelijen China dengan sengaja menciptakan virus COVID-19 untuk kepentingan ekonomi dan invasi militer dalam negeri China.

Ditengah seluruh dunia fokus menghadapi pandemi COVID-19, justru China melakukan sejumlah manuver atau gerakan yang dianggap Amerika sebagai momentum untuk memperkuat klaim keperkasaan China di mata dunia.

2. Pengerahan tentara

Beijing dengan militernya Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) ke perbatasan Ladakh sehingga menyebabkan konflik perbatasan dengan Angkatan Bersenjata India (BSS).

3. Memaksakan pengesahan Rancangan Undang-Undang Keamanan Nasional Hong Kong

Pengesahann Undang-Undang Keamanan Nasional di Hongkong telah memperkuat cengkraman Tiongkok terhadap negara yang dikenal sebagai salah satu negara demokratis itu.

Xi Jinping dengan leluasa dapat mengerahkan kekuatan militernya di Hong Kong untuk menghadapi campur tangan kekuatan asing dengan tuduhan teroris atau pengganggu keamanan nasional Hong Kong.

Pengesahan UU Keamanan Nasional Hong Kong itu pun sempat mendapatkan protes keras dari sejumlah negara-negara yang pro demokrasi, termasuk Amerika Serikat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: