Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bamsoet Bicara Radikalisme-Terorisme, Katanya Ulah Manusia...

Bamsoet Bicara Radikalisme-Terorisme, Katanya Ulah Manusia... Kredit Foto: Humas MPR
Warta Ekonomi, Denpasar -

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan peran para pemuka agama sangat besar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain sebagai sistem pendingin hati masyarakat dan pengayom, para pemuka agama mempunyai posisi penting dalam menjaga kebhinekaan dan persatuan bangsa.

"Para pemuka agama kini mempunyai tantangan yang tidak ringan. Selain merekatkan ikatan kebangsaan, pemuka agama juga harus menjadi bagian dari penyejuk masyarakat, bangsa, dan negara," ujar Bamsoet dalam Bincang Santai Sosialisasi Empat Pilar Antar Umat Beragama di Denpansar Bali, Rabu (15/7/2020) malam.

Acara yang digelar oleh Gerakan Membangun Solidaritas (Gerak BS) Bali itu menghadirkan pembicara utama Gus Nuril Arifin Husein dan para tokoh lintas agama di Bali.

Baca Juga: HNW kepada DPR: Setop RUU HIP, Jangan Jatuh di Lubang yang Sama!

Mantan Ketua DPR RI ini menandaskan kerukunan antarumat beragama menjadi pondasi utama bagi kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jangan sampai Indonesia mengikuti negara-negara seperti di Timur Tengah yang selalu berkonflik antarsatu dengan yang lainnya. Apalagi, konflik yang mengatasnamakan agama.

"Kedamaian dan kelangsungan negara harus kita jaga dengan baik. Jangan sampai kita terjebak dalam konflik horizontal berkepanjangan yang tidak akan ada habisnya. Konflik di berbagai negara Timur Tengah telah menjadi pelajaran penting bagi kita. Agama seharusnya digunakan untuk mendamaikan dan mencerahkan umat manusia, bukan sebagai alat adu domba," terang Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menuturkan pada dasarnya tidak ada satu agama apa pun yang mengajarkan radikalisme ataupun terorisme. Tindakan teror yang melanda berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, sama sekali bukan karena adanya pengaruh ajaran agama tertentu. Tetapi, karena ulah manusia, baik individu maupun golongan, yang bersifat radikal dan tak menginginkan adanya kedamaian.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: