Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Serius? Joe Biden Mau Perjuangkan Kemerdekaan Palestina?

Serius? Joe Biden Mau Perjuangkan Kemerdekaan Palestina? Joe Biden, Wakil Presiden era Obama ini memutuskan untuk maju menjadi presiden di tahun 2020. | Kredit Foto: FoxNews
Warta Ekonomi, Washington -

Joe Biden minta dukungan warga Muslim dalam pilpres yang akan digelar November mendatang. Sebagai imbalannya, capres dari Partai Demokrat ini berjanji melibatkan Muslim AS dalam pemerintahan jika ia terpilih. Biden juga berjanji memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

“Kalian (warga Muslim Amerika) layak memiliki seorang presiden yang akan bekerja sama, tanpa mengorbankan kalian. Jika saya punya kesempatan terpilih jadi presiden AS, kita akan bekerja bersama demi masa depan yang lebih baik. Dengan segenap hati, tangan dan tangan kita,” jelas Biden saat mengisi webinar bersama pemilih dari warga Muslim Amerika, kemarin.

Baca Juga: Joe Biden Tuding Rusia dan China Berusaha Rusak Pemilu AS

Webinar bertema “Million Muslim Votes Summit” ini diselenggarakan organisasi advokasi Emgage Action.

Biden, mantan wakil presiden era Barack Obama ini juga berjanji, akan mencabut larangan kunjungan dari negara mayoritas Muslim.

“Jika jadi presiden, saya akan mengakhiri larangan bagi Muslim (masuk AS) pada hari pertama. Hari pertama,” janji Biden mengacu pada larangan yang dikeluarkan pemerintahan Donald Trump pada 2017.

Larangan ini ditujukan bagi hampir semua imigran dan pelancong dari tujuh negara dengan populasi mayoritas Muslim. Di antaranya, Suriah, Irak, Iran, Somalia dan Yaman.

Kebijakan ini sempat direvisi di tengah gugatan ke pengadilan. Tetapi Mahkamah Agung AS akhirnya menguatkannya pada Juni 2018. Trump menjadikan tindakan keras terhadap imigrasi sebagai fokus kampanyenya di Pilpres 2020. Kebijakan ini populer di kalangan pendukung Partai Republik.

Menurut Biden, Muslim Amerika adalah yang pertama merasakan serangan Donald Trump. Selain itu dia berjanji akan menampung aspirasi dan keterwakilan umat Islam di peme- rintahan.

“Suara-suara Muslim Amerika penting bagi masyarakat dan negara kami,” kata Biden.

Bukan hanya kepentingan Muslim di dalam negeri, Biden juga berjanji memperjuangkan hak-hak Muslim di luar negeri.

“Saya akan terus memperjuangkan hak-hak Palestina dan Israel untuk memiliki negara sendiri seperti yang saya inginkan selama beberapa dekade, masing-masing dari mereka punya negara sendiri,” katanya.

Namun banyak yang meragukan ucapan Biden ini. Contohnya @real_muslim. “Sudah banyak capres Amerika yang menjanjikan hal ini. Tapi tak ada yang jadi kenyataan,” cuitnya.

CEO Emgage Action Wa’el Alzayat mengatakan, organisasinya berusaha memaksimalkan jumlah Muslim untuk mendukung Biden. Dia menargetkan beberapa negara bagian utama dengan jumlah populasi Muslim yang besar.

“Banyak yang dipertaruhkan. Pentingnya partisipasi pemilih Muslim Amerika dalam siklus pemilu mendatang lebih besar dari sebelumnya,” ujarnya.

Di Michigan, negara bagian di mana organisasi yang dipimpinnya memiliki banyak cabang, Alzayat yakin bisa meraup lebih dari 150.000 pemilih Muslim terdaftar.

Michigan diprediksi akan menjadi medan pertempuran sengit mengingat wilayah itu dikuasai Donald Trump berdasarkan Pilpres 2016. Selain itu beberapa pejabat Muslim dan non Muslim juga menyatakan dukungan terhadap Biden dalam surat pernyataan yang dibuat Emgage Action.

Di antara yang menandatangani surat itu adalah anggota parlemen Minnesota Ilhan Omar, Jaksa Agung Minnesota Keith Ellison, serta dari Indiana Andre Carson, semua merupakan politikus Partai Demokrat.

Omar merupakan salah satu Muslimah pertama yang terpilih menjadi anggota Kongres, menggantikan Bernie Sanders yang keluar karena maju dalam kampanye pemilihan presiden.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: