Menurut dokumen pengadilan, kontak Yeo di China memang memintanya mencari target yang sedang 'tidak puas dengan pekerjaan' atau 'mengalami masalah keuangan'.
William Nguyen, warga AS yang dikeluarkan dari sekolah Lee Kuan Yew dan ditangkap saat aksi protes di Vietnam pada tahun 2018 lalu kemudian dideportasi, mengaku pernah dikontak oleh Yeo.
Dalam unggahan Facebook-nya pada Sabtu, Nguyen mengaku "beberapa kali" dibubungi Yeo setelah ia dibebaskan dari penjara dan kasusnya menjadi sorotan dunia.
Pada tahun 2018, Yeo juga mengunggah iklan pekerjaan online palsu untuk perusahaan konsultannya. Dia mengatakan kepada penyelidik bahwa dirinya menerima lebih dari 400 CV dengan 90 persen di antaranya berasal dari 'personel militer dan pemerintah AS dengan izin keamanan'. Beberapa CV itu ia serahkan kepada kontaknya di China.
Menurut penulis bersama buku Komunis China Espionage: An Intelligence Primer, penggunaan LinkedIn memang kurang ajar, tapi hal itu tak mengejutkan.
"Saya pikir banyak agen intelijen dunia mungkin menggunakannya untuk mencari sumber informasi. Karena itu adalah kepentingan semua orang yang ada di LinkedIn untuk menaruh seluruh karier mereka di sana guna dilihat semua orang-- ini adalah alat yang sangat berharga dalam tindakan intelijen," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: