Klaim teritorial Beijing terhadap Laut China Selatan membuat Amerika Serikat (AS) memperkuat sikapnya pada pekan lalu.
Sikap tersebut ditandai oleh sebuah penandatanganan oleh Amerika Serikat dalam sebuah nota kesepahaman (MOU) dengan Vietnam.
Baca Juga: Terungkap, Militer China Diperintah buat Habisi Pasukan AS di LCS
Di dalamnya terdapat pernyataan bahwa AS memberi dukungan bagi para nelayan Vietnam terhadap 'intimidasi ilegal' yang dilakukan oleh pihak Beijing.
Namun berdasarkan laporan dari laman SCMP, Duta Besar Vietnam, Daniel J Kritenbrink tidak menyebutkan China dalam komentarnya saat upacara penandatanganan MOU dengan Direktorat Perikanan.
Vietnam sendiri merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang bersaing melawan Beijing dalam klaim Laut China Selatan.
Perairan tersebut dinilai kaya dengan energi dan sumber daya laut, bahkan aktif mendukung transaksi perdagangan sekitar lebih dari Rp43 Triliun per tahun.
Situasi dinilai semakin memanas saat Beijing beberapa waktu lalu mengklaim semua jalur air di Laut China Selatan berdasarkan peta garis sembilan.
Menanggapi itu, Amerika Serikat (AS) mengambil sikap dengan mendukung para nelayan Vietnam dalam sebuah MOU.
Selain itu, pada bulan April 2020, sebuah kapal nelayan Vietnam tenggelam bertabrakan dengan kapal penjaga pantai Tiongkok.
Kedua pihak diketahui saling menuduh sehingga komunitas nelayan di Vietnam dan Filipina memprotes larangan penangkapan ikan sepihak China di jalur Laut China Selatan.
Pada tahun 1999 lalu, China menyatakan akan membantu mempertahankan sumber daya perikanan di salah satu daerah penangkapan ikan terbesar di dunia, yakni sekitar Laut China Selatan.
Di bawah MOU, Amerika Serikat berusaha memperkuat manjamen perikanan Vietnam agar mampu menegakkan hukum dan sistem pengawasan.
Juga, memberikan bantuan teknis dan berbagai informasi bagi Vietnam terkait Laut China Selatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: